Enam Pendapat tentang Makhluk Pertama yang Diciptakan Allah SWT, dari Cahaya hingga Akal
Riau12.com--JAKARTA – Pertanyaan tentang makhluk pertama yang diciptakan Allah SWT selalu menarik untuk dibahas. Sejumlah ulama dan kitab menyebutkan pendapat berbeda-beda mengenai hal ini, meski sebagian besar bersifat riwayat atau pandangan keagamaan, bukan fakta yang bisa dipastikan secara ilmiah.
Berdasarkan berbagai sumber, berikut enam pendapat tentang makhluk pertama yang diciptakan Allah SWT:
1. Cahaya Nabi
Menurut kitab Bihar al-Anwar, hal pertama yang diciptakan Allah adalah cahaya Nabi, yang menjadi penghubung antara Allah SWT dan Nabi SAW. Buku ini menyebutkan urutan penciptaan sebagai berikut: cahaya, arsy dan lauh, matahari dan siang hari, cahaya penglihatan, akal, dan pengetahuan.
2. Pena
Mayoritas kaum Sunnah wal Jamaah berpendapat bahwa makhluk pertama adalah pena. Dalam Tafsir al-Qummi dari Imam Jaafar al-Sadiq dijelaskan, Allah menciptakan pena dan memerintahkannya menulis segala sesuatu yang telah, sedang, dan akan terjadi hingga Hari Kiamat.
3. Arsy
Riwayat Ibn Abbas dalam Bihar al-Anwar menyebutkan bahwa Allah pertama kali menciptakan arsy, tempat Dia menetap. Pendapat ini menekankan kedudukan arsy sebagai simbol singgasana tertinggi Allah sebelum menciptakan alam semesta.
4. Air
Dalam buku Usul al-Kafi karya Jaber Al-Jaafi, disebutkan bahwa beberapa ulama berpendapat air sebagai makhluk pertama. Air dianggap sebagai sumber dari segala sesuatu yang diciptakan, menandai awal mula kehidupan dan penciptaan alam semesta.
5. Udara
Tafsiran lain menyebut udara sebagai makhluk pertama, berdasarkan Tafsir al-Qummi terhadap surat Hud ayat 7. Allah menciptakan udara, kemudian memerintahkan pena untuk berlari, lalu dari udara tercipta kegelapan, cahaya, air, arsy, api, dan seluruh ciptaan lainnya.
6. Akal
Dalam Bihar al-Anwar, Rasulullah SAW disebutkan bersabda bahwa akal adalah ciptaan pertama Allah. Pendapat ini menekankan pentingnya akal sebagai dasar kesadaran dan pengetahuan dalam seluruh ciptaan.
Meski terdapat banyak versi, semua pendapat tersebut memiliki kesamaan: menekankan kebesaran Allah SWT sebagai Pencipta yang Maha Esa, dan menunjukkan bahwa awal mula ciptaan mengandung makna spiritual dan filosofis yang mendalam.
Komentar Anda :