www.riau12.com
Jum'at, 07-November-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Server Pajak Pekanbaru Diduga Diretas, Layanan Bapenda Lumpuh Tiga Hari | 15:51 WIB - Google Siapkan Pusat Data di Luar Angkasa Melalui Project Suncatcher, Target Awal 2027 | 15:40 WIB - LSM AMATIR Sebut Ratusan Hektare Hutan Riau Dijadikan Perkebunan Sawit Ilegal, Kapolda Janji Tindak Lanjut | 15:26 WIB - Arzeti Bilbina Prihatin Dua Juta Anak di Indonesia Alami Gangguan Jiwa, Dorong Pemerintah Perkuat Kesehatan Mental | 14:57 WIB - Erdison SPd Resmi Jadi Plt Kadis Sosial PMD Kuansing, Awal Tugas Langsung Usulkan Pelantikan Pj Kades | 14:54 WIB - Karhutla di Desa Pancur Inhil Meluas Hingga 33 Hektare, BPBD Kirim Permintaan Bantuan Heli Water Bombing
 
Berdzikir Tapi Tidak Tenang
Kamis, 26-11-2015 - 08:21:56 WIB

TERKAIT:
   
 

RIAU12.COM-Banyak surat dalam al-Quran yang memerintahkan kita untuk berdikir. Allah telah memanggil kita untuk senantiasa dzikir kepada-Nya. Sesungguhnya dengan mengingat Allah-lah hati kita akan menjadi tenang dan damai. Ini sesuai dengan firman Allah,

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". (QS. Ar-Raad : 28)

Namun, bagaimana jadinya jika kita telah berdzikit tapi tetap tidak tenang? Mari kita renungkan. Seringkali kita berdzikir hanya sekadar melafadzkan doa-doa tertentu tanpa tahu makna dan tanpa mengaplikasikannya.

Mengingat Allah bukanlah hanya sekadar membaca doa-doa tertentu kemudian tetap melakukan kemaksiatan demi kemaksiatan. Tapi, mengingat Allah di sini adalah ketika kita yakin dan sadar bahwa Allah begitu dekat dengan kita. Allah mengetahui segala apa yang kita lakukan di dunia ini.

Tetapi, sebagian dari kita menyempitkan pemahaman mengenai dzikir ini sendiri. Dzikir atau mengingat Allah banyak diartikan dengan membaca doa-doa atau wirid dengan dibatasi jumlah tertentu. Tidak ada yang salah dengan doa-doa pilihan yang dibaca berulang-ulang, namun apalah arti sebuah ucapan yang kita ucapkan berulang-ulang jika tidak berdampak pada ketaatan pada Allah.

Penyempitan makna dari dzikir ini sendirilah yang membuat hati kita tetap terasa resah walau ribuan doa sudah kita lantunkan. Karena ternyata, hanya lisan yang bekerja. Kita tidak melibatkan hati ketika mengingat-Nya. Inilah yang kurang benar. Ketika banyak doa yang terlantun, namun hati kita lalai dari mengingat bahwa Dia dekat dan melihat segala apa yang kita kerjakan.(islampos)



 
Berita Lainnya :
  • Berdzikir Tapi Tidak Tenang
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved