Lalu, apakah kita termasuk calon penghuni neraka karena tidak menghargai jasa-jasa suami? Naudzubillah min dzalik.

Setidaknya ada beberapa hal yang patut disyukuri jika suami kita masih bersedia melakukan hal-hal ini:

1. Memberi nafkah lahir untuk keluarga

Tidak sedikit suami yang tak mau bertanggungjawab memberi istri dan anaknya makan, pakaian, serta tempat tinggal.

Sudahkah kita berterimakasih pada suami yang hampir tiap bulan memberikan uang belanja pada diri kita? Ataukah kita terjebak pada kekufuran dengan menganggap bahwa hal tersebut memang sudah kewajiban suami?

Sahabat Ummi, ketika kita tidak bisa mensyukuri yang sedikit, kapan Allah akan memberikan yang banyak? Maka, bersyukurlah atas apa yang suami berikan, jangan selalu mengeluh kurang-kurang-dan-kurang, yang akan menyakiti hati suami, dan membuat rezeki keluarga kita menyempit.

2. Bersedia untuk setia

Dari sekian banyak rekan kerjanya yang cantik, muda, dan menarik, suami tidak pernah melakukan larangan Allah dengan melakukan perselingkuhan.

Tentu saja ini adalah hal yang patut disyukuri dan sebagai istri kita perlu berterimakasih pada suami.

Tahukah Sahabat Ummi bahwa di beberapa rumah tangga, perselingkuhan sudah seperti makanan sehari-hari? Bayar wanita murahan untuk bersenang-senang, melakukan zina dengan rekan kerja tanpa malu-malu.

Maka, jika suami bersedia untuk setia, serta tidak melakukan hal yang dilarang Allah, istri sudah selayaknya bersyukur.

3. Bersedia berbagi tugas di rumah

Bahkan meskipun hanya membantu bergantian menjaga anak dan mengajak mereka berjalan-jalan, hal ini perlu disyukuri.

Tidak banyak suami yang mau berbagi tugas di rumah. Ia merasa tugasnya hanya bekerja mencari nafkah di luar, namun mengabaikan hak istri dan anak untuk diperlakukan secara baik dan diperhatikan.

Maka, para istri yang memiliki suami gentle yang bersedia berbagi tugas rumah, berterimakasihlah dengan layak.(int)