Soal TKA Diduga Bocor di TikTok, Pemerintah Pastikan Integritas Ujian Tetap Terjaga
Riau12.com-JAKARTA — Hari pertama pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) diwarnai kabar mengejutkan. Sebuah video yang menampilkan soal ujian diduga bocor dan disiarkan secara langsung di TikTok viral di media sosial, memicu kekhawatiran publik terkait keamanan sistem asesmen nasional.
Akun bernama @nurulnamanya disebut melakukan live streaming yang memperlihatkan tampilan soal TKA dari layar komputer secara real time. Tayangan itu ditonton lebih dari 18 ribu orang sebelum akhirnya dihapus.
Menanggapi hal ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Kepala Biro Sekretariat dan Kerja Sama Aparatur Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menegaskan secara sistem kebocoran soal hampir mustahil terjadi.
“Setiap peserta TKA dilarang membawa ponsel atau perangkat perekam ke ruang ujian. Pengawasan dilakukan berlapis, baik langsung oleh pengawas maupun melalui sistem digital,” ujar Toni di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Meski demikian, Toni mengakui pihaknya sedang menelusuri lokasi dan kronologi kejadian. Ia tidak menutup kemungkinan adanya pelanggaran prosedur di tingkat pelaksana daerah.
“Kami sedang melacak provinsi tempat kejadian. Kalau terbukti ada siaran langsung itu, maka jelas melanggar aturan,” katanya.
Kemendikdasmen menegaskan kasus ini akan dibawa ke tingkat pusat untuk ditangani secara menyeluruh. Sanksi baru bisa dijatuhkan setelah proses verifikasi selesai.
“Apakah nanti diberikan sanksi atau tidak, kita belum bisa memutuskan sekarang. Harus melalui mekanisme resmi,” tegas Toni.
Tes Kemampuan Akademik sendiri merupakan asesmen berstandar nasional yang diluncurkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti untuk menilai capaian akademik siswa secara objektif sekaligus memvalidasi nilai rapor.
Berdasarkan Keputusan Mendikdasmen Nomor 95/M/2025, pelanggaran pelaksanaan TKA dibagi menjadi tiga tingkat: ringan, sedang, dan berat. Aksi membocorkan atau merekam soal ujian termasuk pelanggaran berat dengan ancaman pembatalan ujian dan nilai nol untuk seluruh hasil tes.
Toni menekankan Kemendikdasmen akan berhati-hati dalam mengambil langkah hukum terhadap penyebar konten yang diduga berasal dari ruang ujian.
“Harus dilihat dulu tingkat pelanggarannya, apakah peserta, pengawas, atau pihak luar. Kami tidak bisa berspekulasi sebelum ada hasil investigasi lengkap,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah warganet menyoroti lemahnya pengawasan di lapangan dan mendesak pemerintah memperketat keamanan digital pada sistem asesmen berbasis komputer.
Kementerian memastikan sistem TKA nasional tetap aman dan terkendali. “Kami berkomitmen menjaga integritas pelaksanaan TKA. Kalau terbukti ada celah, pasti akan kami perbaiki,” tutup Toni.
Komentar Anda :