Menurut laporan Dewan Pemilu New York yang dikutip Al Jazeera, sebanyak 734.317 pemilih telah menggunakan hak suaranya pada tahap awal pemilihan yang berlangsung selama sembilan hari terakhir. Angka ini melonjak empat kali lipat dibandingkan pemilu wali kota sebelumnya pada 2021, menandakan tingginya antusiasme warga New York terhadap proses demokrasi di kota terbesar Amerika Serikat itu.

Data dari RealClearPolitics menunjukkan calon dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, memimpin dengan 45,8 persen suara. Ia unggul 14,7 poin dari calon independen Andrew Cuomo dan 28,5 poin dari calon Partai Republik, Curtis Sliwa.

Zohran Mamdani merupakan anggota organisasi Sosial Demokrat Amerika (DSA) dan dikenal sebagai kandidat progresif yang berhasil menarik dukungan signifikan dari kalangan liberal. Kampanyenya menekankan sejumlah proposal ambisius, antara lain jaminan kesehatan universal, perlindungan anak gratis, transportasi umum gratis, serta subsidi sewa untuk warga yang tinggal di sekitar satu juta apartemen teregulasi di New York.

Kampanye Mamdani berhasil menggugah minat pemilih muda dan progresif, yang selama ini merasa belum terwakili dalam kebijakan kota. Proposal-proposal tersebut dinilai mampu meringankan beban hidup warga di tengah tingginya biaya perumahan dan layanan publik di New York.

Para pengamat politik menilai keunggulan awal Mamdani menunjukkan adanya pergeseran dukungan signifikan dari pemilih tradisional Demokrat ke kandidat yang menawarkan program sosial lebih ambisius. Keberhasilan Mamdani juga menjadi cerminan meningkatnya pengaruh kalangan progresif dalam politik kota besar di Amerika Serikat.

Meski hasil ini masih bersifat awal, kemenangan Mamdani akan menandai perubahan signifikan dalam arah kebijakan kota New York jika ia resmi menjabat sebagai wali kota. Warga berharap program-program sosialnya dapat direalisasikan tanpa menimbulkan tekanan fiskal berlebihan terhadap anggaran kota.

Pemilu wali kota New York tahun ini menjadi salah satu momen penting, tidak hanya bagi warga kota, tetapi juga bagi pengamat politik internasional, sebagai indikator tren politik progresif di Amerika Serikat.