Kunjungan Trump ke Malaysia Diwarnai Protes Pro-Palestina, Ratusan Massa Serukan Bebaskan Palestina
Riau12.com-KUALA LUMPUR – Kunjungan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ke Malaysia untuk menghadiri KTT ASEAN ke-47 diwarnai gelombang protes besar dari warga dan aktivis pro-Palestina. Mereka menolak kehadiran Trump yang dianggap memiliki peran dalam mendukung genosida Israel terhadap warga sipil di Gaza.
Ratusan demonstran berkumpul di Lapangan Kemerdekaan dan Taman Ampang, Minggu (26/10/2025), dalam dua aksi terpisah. Peserta mengenakan keffiyeh dan membawa bendera Palestina sambil meneriakkan seruan “Bebaskan, Bebaskan Palestina.”
Di bawah terik matahari Kuala Lumpur, aksi berlangsung damai meski dijaga ketat aparat kepolisian. Polisi memperkirakan jumlah massa mencapai 1.000 hingga 1.500 orang.
Salah satu peserta, Asma Hanim Mahoud, datang dari Kelantan untuk menyuarakan kemarahan terhadap kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah. “Trump adalah fasilitator genosida. Tanpa dukungannya, Israel tidak akan bisa membunuh anak-anak dan warga Gaza,” ujarnya.
Mahoud menyesalkan tindakan kepolisian yang memindahkan lokasi demonstrasi dari Ampang Park, dekat lokasi KTT ASEAN, ke area yang lebih jauh. “Kami ingin suara kami terdengar di tempat Trump berada, bukan di pinggiran,” katanya.
Pemimpin Partai Sosialis Malaysia, Choo Chon Kai, menekankan bahwa aksi ini bukan sekadar protes terhadap Trump, melainkan solidaritas global melawan imperialisme AS. “Ini adalah bentuk perlawanan terhadap dominasi Amerika yang menindas banyak negara, termasuk Palestina,” ujarnya. Choo juga mengkritik sikap aparat yang dianggap menekan kebebasan berekspresi. “Kami hanya ingin menegaskan bahwa rakyat Malaysia menolak kebijakan luar negeri AS. Tapi pemerintah tampak terlalu berhati-hati menghadapi protes semacam ini,” tambahnya.
Beberapa warga lain, seperti Mursihidah, yang telah aktif mengikuti aksi solidaritas Palestina sejak 2023, mengaku kelelahan namun tetap ingin bersuara. “Perang sudah lebih dari dua tahun. Seharusnya berhenti, tapi kami tetap harus bersuara untuk mereka yang tidak punya suara,” tuturnya.
Kunjungan Trump ke Malaysia berlangsung di tengah ketegangan global pasca perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang ditandatangani awal bulan ini. Namun bentrokan di Gaza masih terus terjadi, dengan kedua pihak saling menuding melanggar kesepakatan.
Meski kehadiran Trump dalam KTT ASEAN bertujuan membahas perdamaian regional dan kerja sama ekonomi, kunjungannya justru membuka luka diplomatik lama terkait kebijakan luar negeri AS. Aksi protes di Malaysia mencerminkan solidaritas kuat rakyat Asia Tenggara terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Komentar Anda :