Riau12.com-BANGKINANG – Kebakaran lahan kembali terjadi di Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (7/11/2025). Kali ini, api melalap lahan di seberang gardu induk PLTA Koto Panjang, Desa Merangin, Kecamatan Kuok. Kebakaran yang terjadi di pinggir jalan nasional Riau-Sumbar ini menjadi perhatian para pengendara.
Belum ada data pasti mengenai luas lahan yang terbakar, namun beberapa warga memperkirakan mencapai belasan hektare. Dari pantauan di lokasi sekira pukul 11.45 WIB, aktivitas pemadaman masih berlangsung. Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kampar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, TNI, Polri, serta masyarakat setempat terlibat dalam upaya pemadaman.
Asap tebal dari lahan terbakar terlihat membumbung, dengan abu-abu beterbangan dan bau asap yang tercium hingga Kota Bangkinang. Laju kendaraan di jalur nasional melambat akibat lokasi kebakaran berada di pinggir jalan, dan beberapa titik terjadi penumpukan kendaraan. Hingga pukul 16.40 WIB, api belum dapat dipadamkan sepenuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kampar, Agustar, melalui Plh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Edison, menyebutkan dugaan sementara penyebab kebakaran lahan di Desa Merangin sama seperti di Desa Bukit Melintang dan Desa Salo Timur beberapa hari lalu, yakni aktivitas pembukaan lahan untuk berkebun dengan cara dibakar.
“Kemungkinannya tidak pernah tidak disengaja. Ini karena ada yang membuka kebun di situ,” ujar Edison. Pihaknya menekankan bahwa tugas mereka hanya memadamkan api, bukan menindak pelaku.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kampar, Yuricho Efril, menambahkan bahwa akibat kebakaran lahan dalam beberapa hari terakhir, suhu udara di Kampar sempat mencapai 37 derajat Celsius. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan, membuang puntung rokok sembarangan, atau membakar sampah, karena dapat berdampak luas pada warga.
Camat Salo, Sofiandi, menegaskan dugaan kebakaran lahan akibat pembukaan lahan untuk berkebun semakin menguat. Di beberapa titik yang terbakar sebelumnya, lahan kini sudah ditanami bibit kelapa sawit. Ia menambahkan, beberapa kebakaran sebelumnya terjadi di Desa Salo, Salo Timur, dan Desa Sipungguk, dengan tingkat kesulitan pemadaman bervariasi, terutama di lahan gambut.
BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, TNI, Polri, dan masyarakat setempat terus melakukan pemadaman dan pengawasan, sekaligus mengimbau masyarakat agar tidak membakar lahan demi keselamatan bersama dan mencegah kerugian lebih besar.
Komentar Anda :