Sejak Agustus 2025, Pasokan Gas Subsidi di Kepulauan Meranti Anjlok, Pemkab Koordinasi dengan Pertamina
Riau12.com-SELATPANJANG – Sejak beberapa pekan terakhir, masyarakat di pusat Kabupaten Kepulauan Meranti kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji 3 kilogram. Kondisi ini semakin parah dalam beberapa hari terakhir, sehingga warga harus berkeliling mencari pasokan gas bersubsidi tersebut.
Sulastri (38), warga Jalan Alah Air, mengaku telah mengunjungi tiga lokasi berbeda namun tidak mendapatkan tabung gas. “Biasanya bisa beli dua tabung, sekarang satu pun tak dapat,” keluhnya, Senin (3/11/2025) siang.
Banyak warga bahkan terpaksa menanak nasi menggunakan kayu bakar karena stok tabung elpiji belum tersedia. Kelangkaan ini telah berlangsung sejak Agustus 2025 dan dianggap paling parah sejak pertengahan tahun.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kepulauan Meranti, Marwan, membenarkan adanya kelangkaan. Ia menjelaskan penyebab utamanya adalah tidak beroperasinya salah satu agen resmi, PT Mutiara Riski, karena armada pengangkut mereka masih diperbaiki.
“Sejak Agustus 2025, kapal angkut PT Mutiara Riski belum selesai diperbaiki. Jadi pasokan dari mereka terhenti total,” ujar Marwan.
Dari empat agen resmi yang memasok elpiji 3 kilogram, yaitu PT Pertamina, PT Sinergi Sehati, PT Meranti Sopia Jaya, dan PT Mutiara Riski, setiap bulan pasokan rutin mencapai 130.066 tabung. Namun, karena satu agen lumpuh, jumlah pasokan anjlok menjadi 115.360 tabung pada Agustus 2025 dan bahkan merosot ke 57.120 tabung pada September 2025.
Kelangkaan ini berdampak luas, termasuk pada pelaku usaha kecil. Banyak warung makan terpaksa menutup lebih awal, sementara pedagang harus berebut stok di pangkalan yang tersisa. Rahmat, pedagang gorengan di Jalan Alah Air, mengatakan, “Biasanya beli di pangkalan Rp18 ribu, sekarang bisa sampai Rp25 ribu kalau ada. Kalau tidak, ya tutup sementara.”
Disperindag Meranti telah berkoordinasi dengan Pertamina agar pasokan dialihkan sementara ke agen yang masih aktif. Marwan menegaskan tambahan stok akan segera tiba dalam beberapa hari ke depan, sehingga distribusi diperkirakan kembali stabil secara bertahap.
“Kami imbau masyarakat tidak melakukan panic buying. Kalau semua beli sesuai kebutuhan, distribusi bisa lancar dan merata,” tegas Marwan.
Pemerintah memastikan bahwa begitu kapal perbaikan agen selesai, pasokan elpiji 3 kilogram akan kembali normal. Marwan menambahkan, pihaknya terus memantau situasi agar warga dan pelaku usaha di Selatpanjang tidak lagi resah saat membutuhkan gas subsidi untuk memasak.
“Kita ingin warga tak lagi resah setiap kali ingin memasak. Begitu pasokan normal, kehidupan rumah tangga dan usaha kecil bisa kembali lancar,” tutupnya.
Komentar Anda :