Jum'at, 07-November-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Server Pajak Pekanbaru Diduga Diretas, Layanan Bapenda Lumpuh Tiga Hari | 15:51 WIB - Google Siapkan Pusat Data di Luar Angkasa Melalui Project Suncatcher, Target Awal 2027 | 15:40 WIB - LSM AMATIR Sebut Ratusan Hektare Hutan Riau Dijadikan Perkebunan Sawit Ilegal, Kapolda Janji Tindak Lanjut | 15:26 WIB - Arzeti Bilbina Prihatin Dua Juta Anak di Indonesia Alami Gangguan Jiwa, Dorong Pemerintah Perkuat Kesehatan Mental | 14:57 WIB - Erdison SPd Resmi Jadi Plt Kadis Sosial PMD Kuansing, Awal Tugas Langsung Usulkan Pelantikan Pj Kades | 14:54 WIB - Karhutla di Desa Pancur Inhil Meluas Hingga 33 Hektare, BPBD Kirim Permintaan Bantuan Heli Water Bombing
 
Pungutan Penerimaan Siswa Dikeluhkan, Ortu Siswa Datangi Dewan
Senin, 18-07-2016 - 17:34:12 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - BAGANSIAPIAPI - Sejumlah orang tua siswa mendatangi komisi D DPRD Rokan Hilir  mengeluhkan berlakunya pungutan dalam penerimaan siswa baru tingkat pada beberapa SMP maupun SMA di kecamatan Bangko.

Perwakilan orang tua siswa diterima langsung wakil ketua komisi D H Tatang Hartono, sekretaris komisi Hj Suryati dan anggota DPRD Habib Nur, di Bagansiapiapi.

"Kami mengeluhkan adanya pungutan terkait penerimaan siswa baru dengan alasan untuk beli seragam sekolah dengan harga yang tinggi padahal kementerian Pendidikan telah menegaskan dalam Permendikbud 45 tahun 2014 bahwa pungutan tidak diperbolehkan dimana pakaian seragam diusahakan sendiri oleh orang tua peserta didik," kata salah satu orang tua siswa Syaiful.

Menurutnya aturan tersebut sudah jelas dan sifatnya mengikat namun kenyataannya dalam penerimaan siswa baru terjadi pemungutan iuran dengan alasan untuk membeli seragam atau mobiler bangku sekolah.

Yang lebih ironis terangnya hal itu terjadi pada sekolah negeri dimana besarannya rata-rata diatas Rp1 juta. "Selain itu ditengarai ada penerimaan siswa yang tidak memakai standar nilai dengan seharusnya sehingga ada siswa yang nilainya tinggi tidak diterima masuk sebaliknya yang lebih rendah justeru diterima," ujar Syaiful.

Menurutnya sangat penting bila ada aturan mengenai prosedur penerimaan siswa terutama di sekolah negeri yang dikategorikan favorit sebab selalu mendapatkan peminat yang banyak setiap tahunnya. Semakin tinggi peminat maka memunculkan persaingan yang berpotensi menjurus pada penyalahgunaan wewenang.

Menanggapi hal itu komisi D menyanggupi akan menghadirkan berbagai pihak terkait untuk membahas permasalahan yang terjadi. "Memang hal ini perlu mendapatkan perhatian kita bersama, jangan sampai timbl permasalahan yang tak baik apalagi menyangkut dunia pendidikan," ujar Suryati.(adv/jum)



 
Berita Lainnya :
  • Pungutan Penerimaan Siswa Dikeluhkan, Ortu Siswa Datangi Dewan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved