Jum'at, 07-November-2025 | Jam Digital
12:00 WIB - Desa Pangkalan Jambi Dipilih Sebagai Calon Percontohan Anti Korupsi, Tim Penilai Kagum dengan Transparansi Desa | 11:54 WIB - Dua Warga Inggris Terpidana Narkoba Dipulangkan dari Indonesia, Pemulangan Berdasarkan Aspek Kemanusiaan | 11:34 WIB - BLTS Kesra Rp 900 Ribu Kembali Dicairkan November 2025, Total 35,46 Juta KPM | 11:22 WIB - Sepekan Terakhir, Sistem Keuangan Daerah Rohul Terganggu, Pemulihan Dipantau Kemendagri | 11:12 WIB - Pembangunan Posko 5 Tesso Nilo Terhambat, Massa Penolak Diduga Curi Material Proyek | 11:10 WIB - Riau Perluas Layanan Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Merah Putih Mendukung PSN
 
Jawab Keraguan Publik Terkait Pendidikan Bupati Rohil, Begini Sepenggalan Kisah yang Disampaikan Teman Sekolah Bistamam
Senin, 07-07-2025 - 10:06:56 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU – Sosok Bupati Rokan Hilir, Riau, Bistamam kembali menjadi perbincangan usai muncul keraguan publik terkait latar belakang pendidikannya. Namun kesaksian datang dari Hj Asmarni, teman sekaligus saudara sepupu sekampung asal Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, yang pernah bersekolah bersama Bistamam di Pekanbaru.

Asmarni dengan jelas mengingat perjalanan sekolah mereka sejak kelas 5 SD usai hijrah dari kampung ke Kota Pekanbaru. Mereka tinggal di Jalan Dahlia dan bersekolah di SDN 011 Rintis, Pekanbaru.

"Kadang kami bersama teman lainnya juga berjalan kaki, kadang sesekali kami patungan membayar ongkos bendi," kenang Asmarni, perempuan kelahiran 29 November 1949 yang kini tinggal di Tangkerang Selatan.

Setelah lulus SD, keduanya melanjutkan ke SMPN 1 Pekanbaru. Saat itu pilihan sekolah negeri masih terbatas. Meski tidak satu kelas, interaksi tetap intens karena berasal dari kampung yang sama. "Kalau istirahat atau pulang sekolah, kami tetap sering bercanda. Ia memang suka berseloroh," tambahnya.

Asmarni menggambarkan Bistamam sebagai sosok yang ringan tangan dan peduli terhadap teman. "Apapun yang kita minta tolong, ia dengan senang hati membantu. Dia orangnya care," ungkapnya.

Kebersamaan mereka berlanjut hingga di SMEA Pekanbaru. Meski kemudian Asmarni tidak melanjutkan hingga lulus karena diminta menikah oleh orang tuanya, ia memastikan Bistamam menamatkan pendidikannya di sana.

"Kalau Bistamam sampai tamat. Saya tidak ikut ujian akhir karena harus menikah. Tapi kami benar-benar sekolah bersama sejak SD, SMP, sampai SMEA," tegasnya.

Asmarni kemudian pindah ke Jakarta mengikuti suaminya yang bekerja sebagai PNS di Kementerian PU. Suaminya meninggal tahun 2013 di Pekanbaru setelah mengarungi 42 tahun pernikahan.

Menanggapi keraguan publik soal pendidikan Bistamam, Asmarni memberi pernyataan tegas. "Masyarakat jangan ragu. Saya saksi hidup, teman sekolah Bistamam sejak kecil. Mari kita berpikir positif," tutupnya.(***)

Sumber: Goriau



 
Berita Lainnya :
  • Jawab Keraguan Publik Terkait Pendidikan Bupati Rohil, Begini Sepenggalan Kisah yang Disampaikan Teman Sekolah Bistamam
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved