Karhutla di Desa Pancur Inhil Meluas Hingga 33 Hektare, BPBD Kirim Permintaan Bantuan Heli Water Bombing
Riau12.com-TEMBILAHAN – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Pancur, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir semakin meluas. Hingga Kamis (6/11), sekitar 33 hektare lahan telah terbakar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhil menurunkan dua regu Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan pemadaman selama tiga hari terakhir. “Hari pertama, heli water bombing turun membantu proses pemadaman api,” kata Kalaksa BPBD Inhil, R Arliansyah, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Inhil, Ari Syuria, Jumat (7/11).
Ari menjelaskan, tim TRC dibagi menjadi dua regu untuk melakukan pemadaman dan pendinginan. Namun, cuaca yang panas membuat api cepat merambat ke area lain. Untuk itu, BPBD Inhil telah mengirim surat kepada pemerintah provinsi agar kembali mendatangkan heli water bombing. “Dari tiga hari karhutla, hari ini puncaknya. Dalam waktu dekat, insya Allah heli water bombing kembali turun,” ujarnya.
Selain itu, BPBD Inhil juga akan menurunkan TRC tambahan untuk mempercepat pemadaman. Hingga kemarin, tim gabungan dari BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, dan masyarakat masih berjibaku di lokasi.
Sementara itu, di Kabupaten Kampar, dua titik kebakaran lahan di Kecamatan Salo berhasil dipadamkan oleh tim gabungan BPBD, TNI, Polri, dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kampar. Kebakaran pertama terjadi pada Rabu (5/11) di Desa Salo seluas 0,78 hektare, sedangkan kebakaran kedua terjadi pada Kamis (6/11) di Desa Salo Timur dengan luas 2,8 hektare.
Kepala Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD Kampar, Adi Candra Lukita, menjelaskan, jenis kebakaran yang terjadi adalah surface fire dan ground fire. “Cuaca di lokasi cerah berawan dan tidak ada sumber air di sekitar area terbakar, sehingga menjadi kendala utama. Namun tim berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan,” ujarnya.
Proses pemadaman di Kampar melibatkan perangkat desa setempat, BPBD, Dinas Damkar dan Penyelamatan, TNI, dan Polri. Setelah api padam, petugas masih menemukan beberapa titik asap dan memasang garis polisi untuk keperluan penyelidikan oleh pihak penegak hukum.
Operasi di kedua wilayah ini menunjukkan kerja keras tim gabungan dalam mengendalikan karhutla, meski tantangan seperti cuaca panas dan keterbatasan sumber air masih menjadi kendala di lapangan. Pihak BPBD berharap langkah ini dapat meminimalkan kerusakan lingkungan dan risiko bagi masyarakat sekitar.
Komentar Anda :