Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Inhil, Junaidi, mengatakan proses pemindahan buaya berlangsung menegangkan dan memakan waktu lama. "Ya, besar sekali buayanya. Saat proses evakuasi ke mobil, belasan orang harus turun tangan untuk mengangkatnya," ujarnya, Ahad (2/11/2025).

Buaya raksasa tersebut diangkut menggunakan mobil double cabin Toyota Hilux, meski panjang tubuhnya melebihi bak kendaraan. Bagian mulut, kaki, dan ekor buaya diikat sesuai prosedur keamanan agar tidak terjadi insiden selama perjalanan.

Perjalanan dari Sungai Undan, Reteh menuju Tembilahan menempuh waktu sekitar sembilan jam, dimulai pukul 09.00 WIB dan tiba sekitar 18.30 WIB. Sepanjang perjalanan, petugas rutin menyiram tubuh buaya untuk menjaga kelembaban dan suhu tubuhnya agar tidak stres atau dehidrasi.

Setibanya di Tembilahan, tim Damkar menghadapi tantangan saat menurunkan buaya dari kendaraan. Dengan menambah ikatan tali dan menariknya perlahan, buaya berhasil diturunkan. Setelah diukur, panjang buaya mencapai 5,7 meter, berbeda dari perkiraan awal warga yang menyebut 7 meter. Lingkar perut buaya sekitar 2 meter dengan perkiraan berat mencapai 1 ton. Penimbangan akurat dijadwalkan keesokan harinya.

Penangkapan buaya ini menjadi salah satu yang terbesar di Inhil. Catatan Damkar mencatat, sebelumnya ditemukan buaya berukuran 5,20 meter di Sungai Piyai tahun 2022 dan 4,70 meter di Desa Sialang tahun 2021.

Junaidi menjelaskan kondisi geografis Inhil yang terdiri dari sungai, rawa, dan hutan mangrove merupakan habitat alami buaya. Fenomena kemunculan buaya besar biasanya terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun saat pasang besar.

Selain buaya sepanjang 5,7 meter ini, Damkar Inhil juga mengevakuasi tiga ekor buaya lainnya sepanjang Oktober 2025. Ukurannya bervariasi antara 2 hingga 3 meter dari beberapa lokasi berbeda di wilayah Inhil.