Ujian kompetensi berlangsung sejak 14 Oktober 2025 di Kantor BKN Regional XII Pekanbaru. Seluruh peserta mengikuti Computer Assisted Competency Test (CACT), di mana hasil ujian dapat langsung diketahui setelah tes selesai. Sistem ini dinilai lebih transparan karena menilai kemampuan peserta secara objektif.

Menanggapi pelaksanaan seleksi terbuka ini, Anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Aidhil Nur Putra, memberikan apresiasi. Ia menilai langkah Pemko Pekanbaru penting untuk melahirkan camat dan lurah yang memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan mumpuni.

“Kita mendukung penuh proses seleksi terbuka ini, karena dengan sistem seperti ini, setiap ASN memiliki kesempatan yang sama berdasarkan kemampuan, bukan kedekatan. Ini langkah baik untuk menciptakan pemerintahan yang profesional,” ujar Aidhil, Kamis (6/11/2025).

Ia juga mengingatkan agar panitia seleksi tetap menjaga prinsip transparansi dan akuntabilitas, terutama pada tahap penilaian hasil akhir. Menurutnya, pejabat yang terpilih harus benar-benar memahami dinamika sosial di wilayah masing-masing.

“Camat dan lurah adalah ujung tombak pelayanan publik. Mereka harus punya kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat, cepat tanggap terhadap persoalan di lapangan, dan bisa menjadi solusi bagi warga,” tambah Aidhil.

Seleksi terbuka berbasis kompetensi ini menjadi langkah strategis Pemko Pekanbaru untuk memastikan pejabat wilayah mampu menjalankan fungsi pelayanan publik secara efektif, profesional, dan dekat dengan kebutuhan masyarakat. Dengan sistem ini, diharapkan pejabat yang terpilih tidak hanya memenuhi persyaratan administratif, tetapi juga memiliki kemampuan nyata dalam memimpin dan membangun hubungan yang baik dengan masyarakat.