Orang tua korban, Abdul Hamid, menyatakan tidak terima putranya dituduh mencuri. Keluarga menduga Satrio dijebak oleh orang yang dikenalnya sebelum akhirnya ditangkap, dipukuli warga, dan meninggal dunia di RS Bhayangkara Polda Riau.

"Saya sudah bilang ke Satrio, jangan keluar dulu malam itu. Entah kenapa perasaan saya tidak enak," ujar Abdul Hamid, Senin (27/10/2025). Namun nasihat sang ayah tak diindahkan. Satrio dijemput seorang teman dekat menggunakan motor matic NMAX putih, dan sejak saat itu tidak kembali ke rumah.

Beberapa jam kemudian, keluarga mendapat kabar Satrio ditemukan dalam kondisi kritis dengan luka parah di wajah dan sekujur tubuh. Korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk perawatan intensif, namun nyawanya tidak tertolong.

"Tubuhnya penuh luka lebam dan memar. Sepertinya dia dianiaya. Kami yakin ini bukan kecelakaan biasa," tegas Abdul Hamid. Keluarga menduga Satrio sengaja dijebak dan dibawa ke suatu tempat oleh pelaku yang dikenalnya, namun motif penganiayaan belum terungkap.

Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, menjelaskan bahwa Satrio diduga tertangkap tangan oleh warga terkait pencurian dan dibawa ke Pos Satkamling. Di sana, korban dipukuli sebelum pihak kepolisian datang.

"Korban masih sadar saat dijemput, namun mengalami luka lebam di wajah dan tubuh. Setelah perawatan di RS Bhayangkara, korban dilaporkan meninggal dunia dan petugas menyampaikan kejadian ini ke pihak keluarga," jelas Bery.

Polisi kini tengah melakukan penyelidikan, termasuk memintai keterangan sejumlah saksi dan pihak terkait. Keluarga berharap pelaku segera ditangkap dan mendapat hukuman setimpal.

"Kami ingin keadilan untuk anak kami. Satrio anak baik, dia tidak pernah punya masalah dengan siapa pun," tutup sang ayah.