Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo-Gibran, DPRD Riau Nilai Dampak Positif Program Nasional Sudah Dirasakan Masyarakat
Riau12.com-PEKANBARU – Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri, menilai satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah memberikan dampak signifikan, khususnya bagi masyarakat Riau.
Meski fokus kebijakan presiden lebih kepada lingkup nasional, sebagian besar program prioritas sudah mulai dirasakan di Riau. Salah satu yang menjadi sorotan Edi adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menurutnya sudah berjalan dengan baik dan menjangkau sebagian besar wilayah Riau, termasuk Kabupaten Kampar.
“Setahun ini kebijakan presiden lebih terfokus pada program nasional seperti MBG. Alhamdulillah, sebagian besar sudah mencapai Riau dan masyarakat sudah merasakan manfaatnya,” ujar Edi, Kamis (23/10/2025).
Dari sisi penegakan hukum dan pengelolaan sumber daya alam, Edi menyebut sebanyak 81 ribu hektare hutan lindung di Riau berhasil dikembalikan kepada negara dan menjadi aset nasional. Selain itu, ganti rugi senilai Rp13 triliun, termasuk dari perusahaan Wilmar yang beroperasi di Riau, juga telah diserahkan.
“Ini pendekatan hukum yang luar biasa. Presiden juga mengutamakan pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi,” ungkapnya.
Dalam sektor pertanian, Edi menilai produksi mulai menggeliat dengan tersedianya pupuk subsidi yang memadai. Secara nasional, kebutuhan pangan, terutama beras, juga tercukupi.
“Dengan pupuk subsidi yang memadai, pertanian di Riau dan nasional semakin stabil, terutama ketersediaan beras,” jelasnya.
Selain itu, Riau juga mengalami peningkatan fasilitas pertahanan. TNI kini memiliki Kodam XIX Tuanku Tambusai, dan rencana pembangunan grup Kopassus di Dumai sedang berjalan. Menurut Edi, Riau akan kedatangan 28 pesawat tempur buatan Perancis, sebagai bukti peningkatan kapasitas pertahanan daerah.
Di sektor infrastruktur, pembangunan jalan tol di Riau tetap berjalan simultan tanpa pembatalan proyek. Saat ini, proyek tol lingkar Pekanbaru telah rampung, dan rencana tol dari Sungai Pinang ke Sungai Pakar juga sudah disiapkan.
Sementara itu, program sekolah unggul ‘Sekolah Garuda’ belum menjangkau Riau karena masih menunggu kesiapan pemerintah daerah, apakah melalui akselerasi sekolah yang ada atau pembangunan gedung baru.
Meski demikian, Edi mengakui dari sisi keuangan, Riau sedikit mengalami penurunan. Menurutnya, hal ini bagian dari strategi Presiden yang mendorong kemandirian fiskal daerah.
“Riau diminta kemandirian fiskal, yang mendorong semangat kita untuk memaksimalkan potensi pajak yang ada di daerah,” pungkasnya.
Komentar Anda :
