www.riau12.com
Jum'at, 07-November-2025 | Jam Digital
13:07 WIB - Sholat Khusyu Menentukan Besar Pahala, Rasulullah Mengingatkan Agar Tidak Hanya Gerakan Tubuh | 12:00 WIB - Desa Pangkalan Jambi Dipilih Sebagai Calon Percontohan Anti Korupsi, Tim Penilai Kagum dengan Transparansi Desa | 11:54 WIB - Dua Warga Inggris Terpidana Narkoba Dipulangkan dari Indonesia, Pemulangan Berdasarkan Aspek Kemanusiaan | 11:34 WIB - BLTS Kesra Rp 900 Ribu Kembali Dicairkan November 2025, Total 35,46 Juta KPM | 11:22 WIB - Sepekan Terakhir, Sistem Keuangan Daerah Rohul Terganggu, Pemulihan Dipantau Kemendagri | 11:12 WIB - Pembangunan Posko 5 Tesso Nilo Terhambat, Massa Penolak Diduga Curi Material Proyek
 
Pengemis di Pekanbaru Raup Rp18 Juta per Bulan, Pemko Siapkan Operasi Besar-besaran
Selasa, 07-10-2025 - 16:00:06 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU – Fenomena mencengangkan terungkap di Kota Pekanbaru. Hasil simulasi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menunjukkan, pengemis di persimpangan lampu merah bisa meraup penghasilan hingga Rp18 juta per bulan.
Asisten I Setdako Pekanbaru, Masykur Tarmizi, mengungkapkan, perhitungan itu dilakukan berdasarkan durasi lampu merah yang rata-rata berlangsung dua menit.

“Kalau dalam satu jam ada 30 kali lampu merah, dan setiap dua menit minimal mereka mendapat Rp2.000, maka satu jam bisa dapat Rp60.000. Kalau sepuluh jam mengemis sehari, berarti Rp600.000 per hari. Dikalikan 30 hari, hasilnya Rp18 juta per bulan,” jelas Masykur, Senin (7/10/2025).

Menurutnya, angka tersebut menggambarkan bahwa aktivitas mengemis di Pekanbaru telah berubah menjadi “pekerjaan” yang menggiurkan bagi sebagian orang.

“Mereka sudah terbiasa dengan pola meminta-minta. Daripada bekerja keras, mereka lebih memilih mengemis karena hasilnya cepat dan besar,” ujarnya.
Masykur menegaskan, permasalahan ini tidak bisa diatasi hanya dengan penertiban di lapangan. Diperlukan perubahan pola pikir baik dari pengemis maupun masyarakat.

 “Yang paling penting adalah kesadaran warga agar tidak memberi di lampu merah. Kalau masyarakat berhenti memberi, otomatis mereka tidak akan bertahan di sana,” tegasnya.

Saat ini, Pemko Pekanbaru tengah menyiapkan operasi penertiban lintas sektor yang melibatkan Dinas Sosial, Satpol PP, dan aparat kepolisian untuk menangani gelandangan dan pengemis (gepeng) di wilayah kota.

“Masalah ini tidak bisa dibiarkan. Kota besar seperti Pekanbaru harus tertib dan nyaman, tanpa praktik mengemis di ruang publik,” tutup Masykur.




 
Berita Lainnya :
  • Pengemis di Pekanbaru Raup Rp18 Juta per Bulan, Pemko Siapkan Operasi Besar-besaran
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved