Pantauan di lapangan menunjukkan antrean kendaraan mengular hingga ratusan meter. Arus lalu lintas semakin semrawut karena keberadaan “pak ogah” yang mengatur kendaraan di simpang Jalan Melati, menggantikan tugas petugas resmi.

Salah seorang pengendara, Muis, mengaku hampir setiap hari menghadapi kemacetan di lokasi tersebut. Ia berharap ada petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang mengatur lalu lintas, bukan malah pak ogah.

 “Tiap hari di jam-jam rawan macetnya selalu parah, apalagi pas jam-jam pulang kerja. Bisa setengah jam lebih cuma untuk lewat simpang Melati ini. Ditambah lagi, gak pernah ada petugas Dishub yang turun mengatur lalu lintas di sini,” ujar Muis, Selasa (30/9/2025).

Ia menambahkan, pemerintah harus mengambil langkah tegas terkait penertiban pak ogah dan mempertimbangkan pelebaran jalan di wilayah tersebut.

 “Harus ada solusi konkret dari pemerintah, kalau tidak pasti nantinya selalu macet di sini. Itu akan terus berulang dan mengganggu kenyamanan,” kata Muis.

Warga berharap pemerintah daerah segera menindaklanjuti keluhan tersebut agar arus lalu lintas di Jalan Garuda Sakti bisa lebih lancar, terutama di jam-jam sibuk, demi kenyamanan dan keselamatan para pengendara.