“Pihak kelurahan sudah menyampaikan perihal kabel yang dipasang dalam badan parit itu, baik melalui media maupun langsung ke OPD terkait. Tentu kita berharap laporan itu bisa segera ditindaklanjuti,” ujar Zulfi kepada GoRiau, Minggu (12/9/2025).

Menurut Zulfi, kabel-kabel yang membentang di dalam parit tidak hanya mempersempit aliran air, tapi juga menjadi tempat tersangkutnya sampah ketika hujan turun. Kondisi ini berpotensi memperparah banjir di kawasan Panam yang selama ini sudah rawan genangan.

“Kalau hujan deras, parit penuh air, dan berbagai jenis sampah tersangkut di kabel-kabel itu. Akhirnya air tidak lancar mengalir,” jelasnya.

Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti perusahaan mana yang memasang kabel tersebut. “Sepertinya beda-beda perusahaan. Masalah ini juga sudah kami laporkan ke Dinas Kominfo, bahkan langsung via telepon ke kabid-nya sekitar satu bulan lalu,” ungkap Zulfi.

Zulfi menambahkan, pihak kelurahan juga sudah sering menyampaikan persoalan ini setiap kali ada rapat terkait banjir, baik kepada Dinas PUPR Kota Pekanbaru maupun PUPR Provinsi. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut konkret.

Selain kabel dalam parit, kata Zulfi, kondisi drainase di wilayah Simpang Baru juga banyak yang tidak lagi berfungsi optimal. “Hampir sepanjang parit dipenuhi kabel-kabel yang mempersempit jalan air. Ditambah lagi ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, akibatnya parit tersumbat dan memperburuk banjir,” tutupnya.