Isu ini mencuat setelah beredar tangkapan layar percakapan WhatsApp yang menyebut adanya pemberian sejumlah uang kepada dirinya, usai Komisi I DPRD Pekanbaru mengeluarkan rekomendasi penutupan sebuah THM yang diketahui tidak memiliki izin lengkap.

 “Chatting WhatsApp beredar, pesan itu tiba-tiba masuk ke saya yang membunyikan adanya pemberian sejumlah uang,” jelas Irman saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/9/2025).

Menurut Irman, percakapan tersebut direkayasa untuk merusak nama baiknya. Ia menegaskan tidak pernah meminta maupun menerima uang dari pihak manapun, termasuk pengelola THM yang dimaksud.

 “Peristiwa ini adalah perbuatan yang mencoba untuk menjebak saya, apalagi chat itu di-screenshot lalu disebarkan. Seolah ini jebakan bagi saya,” paparnya.

Ia juga menyoroti isi pesan yang beredar karena dinilai janggal. Pasalnya, percakapan itu muncul tanpa adanya alur komunikasi yang jelas.

“Terlihat dalam chat itu, pesan tersebut muncul begitu saja tanpa ada awal pembicaraan. Informasi yang beredar hanyalah sepihak tanpa jawaban dari saya,” tegasnya.

Irman pun meminta semua pihak agar tidak langsung mempercayai isu yang beredar tanpa klarifikasi. Ia berharap publik tetap objektif dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar.