"Kami kira pak Kapolri bersahabat", Mahasiswa Hadiahi Kapolri Sejumlah Uang Koin
Selasa, 25-08-2015 - 17:46:43 WIB
 |
Ilustrasi
|
PEKANBARU, Riau12.com - Tujuh aktivis yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa - Universitas Riau (BEM-UR) hadiahi Kapolri Jend Badrodin Haiti sejumlah uang koin. Pemberian uang koin tersebut bukan bermaksud menghina, melainkan sebagai simbol dukungan agar Kapolri turut memberantas kasus korupsi kehutanan, mulai ilegal logging serta mafia hutan soal perizinan di Riau.
Sayangnya, niat baik tersebut tidak berjalan seperti diharapkan. Usaha para mahasiswa harus terhalang dengan para anggota kepolisian termasuk sejumlah anggota Brimob yang berjaga-jaga saat usai Kapolri menjadi pembicara pada acara pelatihan bersama, peningkatan kapasitas aparat penegak hukum (Gakkum) dalam penanganan korupsi di Hotel Pangeran, Selasa (25/8/15).
"Kami kira pak Kapolri bersahabat, apalagi niat kami baik untuk mendukung beliau dalam pemberantasan korupsi soal kehutanan di Riau. Nyatanya sepertinya kami tak dianggap," kata Presiden BEM UR Andres Pransiska seperti dilansir riauterkini.
Tidak hanya dihalang-halangi, para mahasiswa yang sudah menunggu dari pagi juga harus menerima dorongan kasar dari anggota kepolisian. Pada hal menurut Andres, sebelumnya para mahasiswa sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian, mulai dari intel hingga petugas kepolisian dari Mabes yang mengawal Kapolri.
Tidak ada yang terjatuh ataupun baku hantam dari kejadian tersebut. Meski begitu, para mahasiswa yang gigih bertemu dengan Kapolri untuk menyerahkan koin tersebut akhirnya berbuah hasil.
Tepatnya ketika Badrodin hendak menaiki mobilnya, mahasiswa yang terus mempepet lalu menyerahkan sejumlah koin tersebut. Kapolri yang tak bisa mengelak lagi itu lalu menerimanya meski dengan raut wajah yang kurang bersahabat.
"Kami tahu melihat wajah Kapolri sepertinya tak senang dengan kehadiran kami. Tapi tekad kami, uang koin itu tetap harus kami serahkan," ungkap Anres lagi.
Ada pun alasan harapan dan dukungan para mahasiswa agar Kapolri turut memberantas korupsi kehutanan di Riau, menurut Andres, karena sudah sangat mengkhawatirkan. Terjadinya kasus Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) sebagai bukti adanya ketidak beresan yang tidak tuntas-tuntas. Belum lagi permainan izin yang hanya menguntungkan pihak tertentu.(r12/rt)
Komentar Anda :