www.riau12.com
Jum'at, 07-November-2025 | Jam Digital
13:43 WIB - PDAM Tirta Siak Akan Putus Sambungan Air Pelanggan Niaga Tak Aktif, Fokus pada Efisiensi dan Pemerataan Layanan | 13:42 WIB - Skor Nasional Tinggi Tapi Pegawai Didemosi, Komisi III DPRD Riau Panggil BKD Bahas Kinerja Inspektorat | 13:39 WIB - Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi, Termasuk Roy Suryo dan Eggi Sudjana | 13:07 WIB - Sholat Khusyu Menentukan Besar Pahala, Rasulullah Mengingatkan Agar Tidak Hanya Gerakan Tubuh | 12:00 WIB - Desa Pangkalan Jambi Dipilih Sebagai Calon Percontohan Anti Korupsi, Tim Penilai Kagum dengan Transparansi Desa | 11:54 WIB - Dua Warga Inggris Terpidana Narkoba Dipulangkan dari Indonesia, Pemulangan Berdasarkan Aspek Kemanusiaan
 
Rizal Ramli Tuding Ada Mafia Bisnis Pulsa Listrik
Selasa, 08-09-2015 - 20:33:31 WIB
Ilustrasi
TERKAIT:
   
 

JAKARTA, Riau12.com - Polemik pulsa listrik semakin panjang. Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menuding adanya biaya (cost) terselubung yang dibebankan kepada konsumen dalam pembelian pulsa (token) listrik prabayar PT PLN (Persero).

Dia meminta agar sistem dan biaya pembelian pulsa listrik prabayar diefisienkan, agar masyarakat tidak merasa dirugikan.

"‎Banyak cost terselubung dalam sistem pulsa yang harus diefisienkan supaya rakyat beli Rp100 ribu ya dapat Rp100 ribu," katanya di Komples Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/9/2015) seperti dikutip sindonews.com.

Rizal menegaskan, PLN harus terbuka dan transparan terkait mekanisme penghitungan biaya dalam token listrik agar masyarakat tidak dirugikan. Sebab, selama ini masih banyak hal yang tidak transparan dalam sistem listrik prabayar.

"‎Yang terjadi ini banyak hal yang enggak transparan. Karena kalau saudara beli pulsa dibandingkan dengan meteran bisa lebih murah," imbuhnya.

Mantan Menko bidang Perekonomian ini meminta agar PLN tidak memberatkan dan mewajibkan konsumen untuk menggunakan listrik prabayar. Konsumen harus diberi kebebasan untuk memilih sistem meteran atau sistem pulsa.

"Karena banyak keluarga, jam 7, jam 8 anaknya masih belajar, cari pulsa susah gitu lho. Kami minta supaya terbuka. Tidak hanya sistem pulsa, tapi juga sistem meteran," tegas Rizal.

Sayangnya, dia tidak mau menjelaskan lebih rinci perihal keterbukaan yang dimintanya terhadap perseroan terkait sistem listrik prabayar. "Cukup ya dek, itu tugasnya PLN," singkat dia.(r12)



 
Berita Lainnya :
  • Rizal Ramli Tuding Ada Mafia Bisnis Pulsa Listrik
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved