www.riau12.com
Jum'at, 07-November-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Pemkab Siak Ajukan 3.059 Tenaga Non ASN untuk Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu | 15:50 WIB - PHR Zona Rokan dan Satgas Migas Tindak Tegas Masalah Lahan Duri Field demi Ketahanan Energi Nasional | 15:32 WIB - Komisi III DPRD Riau Soroti Pengusulan Irwan Nasir Jadi Komisaris Utama BRK Syariah | 15:21 WIB - Rupiah Menguat ke Rp 16.700 per Dolar AS, Mayoritas Mata Uang Asia Ikut Menguat | 15:11 WIB - Seleksi Terbuka Camat dan Lurah Pekanbaru, 169 ASN Lolos Administrasi dan Jalani Ujian Kompetensi | 14:49 WIB - APBD Kuansing 2026 Turun Drastis ke Rp 1,4 Triliun, Belanja Modal Dipangkas Setengah
 
Pemprov Sumbar Gunakan Pendekatan Adat untuk Percepat Pembangunan Tol Padang–Pekanbaru
Rabu, 05-11-2025 - 08:29:14 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus berupaya mempercepat penyelesaian proyek strategis nasional Jalan Tol Padang–Pekanbaru yang hingga kini masih terkendala persoalan pembebasan lahan. Kali ini, Pemprov Sumbar menempuh langkah berbeda dengan mengedepankan pendekatan sosial dan budaya khas Minangkabau agar proyek senilai triliunan rupiah itu segera rampung.

Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, menegaskan bahwa percepatan pembangunan tol tidak bisa hanya bergantung pada langkah teknis di lapangan. Menurutnya, kunci utama keberhasilan proyek terletak pada pemahaman terhadap karakter masyarakat setempat dan kearifan lokal.

“Pembangunan ini sudah berjalan selama tujuh tahun, dan itu waktu yang cukup lama. Diperlukan terobosan baru agar ruas tol di wilayah Sumbar bisa segera tuntas,” ujar Vasko di Padang, Selasa (4/11/2025).

Ia menilai, hambatan yang terjadi selama ini bukan semata-mata persoalan teknis atau administrasi, melainkan juga soal pendekatan sosial. Dalam budaya Minangkabau, keputusan mengenai tanah ulayat tidak bisa diambil sepihak, melainkan harus melalui musyawarah ninik mamak dan masyarakat adat.

“Orang Minang itu tidak sulit, asal tahu cara mendekatinya. Kalau komunikasinya benar dan menghargai adat, mereka justru akan membantu,” tegas Vasko.

Untuk mempercepat progres, Vasko meminta jajaran Pemprov Sumbar memperkuat koordinasi dengan PT Hutama Karya selaku pelaksana proyek. Salah satu langkah yang sedang dikaji adalah penyesuaian rute atau trase alternatif di beberapa titik yang dinilai sensitif secara sosial maupun budaya.

“Pertimbangan sosial jangan sampai menjadi penghambat. Justru dari situ harus lahir solusi,” ujarnya.

Ia menargetkan pembangunan tahap kedua ruas tol Padang–Pekanbaru dapat rampung dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Pemerintah provinsi juga diminta untuk memperkuat sinergi lintas instansi agar proses pembebasan lahan berjalan tanpa gesekan.

“Yang penting kita satu suara, jalan bersama. Saya optimistis tol ini bisa selesai tepat waktu,” tambahnya.

Sementara itu, Vice President Divisi Perencanaan PT Hutama Karya, Dhono Nugroho, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan penuh Pemprov Sumbar dalam mempercepat proyek tersebut. Menurutnya, langkah pemerintah daerah yang proaktif akan sangat membantu penyelesaian tahapan konstruksi di lapangan.

“Kami mendapat dukungan besar dari Pemprov Sumbar, dan hal ini membuat kami semakin optimistis pembangunan jalan tol di wilayah Sumbar dapat diselesaikan secepat mungkin,” kata Dhono.

Proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Padang–Pekanbaru memiliki panjang total 255,06 kilometer dan menjadi salah satu infrastruktur strategis yang diharapkan memperkuat konektivitas antara Sumatera Barat dan Riau. Adapun segmen yang melintasi wilayah Sumbar mencakup Bangkinang–Pangkalan (22 km), Pangkalan–Payakumbuh (34,95 km), Payakumbuh–Bukittinggi (32,8 km), Bukittinggi–Sicincin (40,01 km), dan Sicincin–Padang (36,6 km).

Pembangunan tol ini resmi masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Penetapan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional, yang ditandatangani Airlangga Hartarto pada 24 September 2025.

Dengan strategi baru yang mengutamakan kearifan lokal dan komunikasi sosial yang efektif, Pemprov Sumbar berharap tol penghubung dua provinsi ini dapat selesai lebih cepat dan membawa dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat di sepanjang koridor Sumatera Barat–Riau.




 
Berita Lainnya :
  • Pemprov Sumbar Gunakan Pendekatan Adat untuk Percepat Pembangunan Tol Padang–Pekanbaru
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved