Riau12.com-JAKARTA – Masyarakat tanah air dapat menikmati fenomena langit langka pada Rabu malam, 5 November 2025. Bulan akan berada pada fase purnama perigee, atau yang lebih dikenal sebagai supermoon, saat terlihat lebih besar dan lebih terang dibanding purnama biasa.
Menurut informasi dari akun resmi Tanda Waktu BMKG, puncak supermoon diperkirakan terjadi sekitar pukul 20.19 WIB. Pada saat itu, jarak bulan dengan bumi mencapai sekitar 356.980 kilometer, membuat tampilannya lebih besar dan bercahaya terang di langit malam.
Fenomena ini menjadi momen yang patut dinikmati, khususnya bagi penggemar astronomi dan fotografi. Penggunaan teleskop atau kamera dengan lensa tele dapat membantu menangkap detail permukaan bulan, termasuk kawah-kawahnya. Namun bagi masyarakat umum, supermoon tetap bisa diamati dengan mata telanjang, asalkan cuaca cerah dan langit bebas dari polusi cahaya.
BMKG juga memberikan estimasi waktu pengamatan di beberapa kota:
* Jakarta, sekitar pukul 17.30–21.00 WIB, dengan spot ideal seperti Planetarium Jakarta, Ancol, atau rooftop gedung tinggi.
* Medan, sekitar pukul 17.30–21.00 WIB, sebaiknya di pinggiran kota untuk meminimalkan polusi cahaya.
* Denpasar, Bali, pukul 18.30–22.00 WITA, dengan lokasi pantai Sanur atau kawasan Gianyar.
* Makassar, Sulawesi, waktu serupa dengan Bali, lokasi terbaik di perbukitan atau tepi pantai.
Fenomena supermoon kali ini akan mencapai titik terdekatnya dengan bumi atau perigee pada 6 November 2025 pukul 05.28 WIB, dengan jarak sekitar 356.833 kilometer. Menurut BMKG, ini merupakan jarak terdekat sepanjang tahun 2025, sehingga efek visual supermoon diperkirakan menjadi salah satu yang paling menawan tahun ini.
Jika dibandingkan dengan fase purnama apoge pada 13 April 2025, ketika bulan berada pada jarak terjauh dari bumi, supermoon kali ini diperkirakan terlihat hingga 14 persen lebih besar. Perbedaan ukuran ini akan terlihat jelas bagi pengamat yang berada di lokasi minim polusi cahaya.
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik, masyarakat disarankan memilih lokasi terbuka seperti pantai, dataran tinggi, taman kota, atau halaman rumah dengan pandangan ke arah timur tanpa banyak halangan. Waktu terbaik untuk mengamati dimulai saat bulan terbit hingga sekitar pukul 20.00 WIB, ketika kecerahannya mencapai puncak.
Fenomena supermoon ini menjadi kesempatan langka bagi masyarakat Indonesia untuk menikmati keindahan bulan purnama yang lebih besar dan terang di langit malam.
Komentar Anda :