Presiden Prabowo Sambut Patriot Bond Sukses, Dana Nasional untuk Energi dan Proyek Hijau
Rabu, 15-10-2025 - 11:30:57 WIB
Riau12.com-JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menerima kabar menggembirakan dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Instrumen surat utang nasional bertajuk Patriot Bond dilaporkan laku keras di pasar, dengan realisasi dana yang telah melampaui Rp50 triliun, melebihi target awal pemerintah.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyebut laporan tersebut disampaikan langsung oleh CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, dalam rapat terbatas usai kunjungan Presiden ke Mesir. “Realisasinya sesuai target, bahkan melampaui. Angkanya di atas Rp50 triliun,” ujar Prasetyo, Selasa (14/10/2025).
Patriot Bond menjadi salah satu terobosan pembiayaan strategis yang diinisiasi pemerintahan Prabowo. Dana yang terkumpul akan difokuskan untuk pembangunan sektor energi, transisi hijau, dan proyek nasional lintas generasi.
Menurut Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, Patriot Bond merupakan instrumen pembiayaan yang lazim digunakan banyak negara maju. Tujuannya adalah memperkuat kemandirian pendanaan nasional tanpa terlalu bergantung pada utang luar negeri.
“Melalui obligasi ini, negara memperoleh sumber pendanaan jangka menengah dan panjang yang stabil. Sementara pelaku usaha memiliki akses investasi yang aman dan bermanfaat bagi perekonomian nasional,” jelas Pandu.
Patriot Bond dibangun atas prinsip partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama antara negara dan dunia usaha. Skema ini memberi peluang bagi kelompok usaha nasional berkontribusi langsung terhadap pembangunan nasional.
“Patriot Bond bukan sekadar instrumen keuangan, tapi simbol kolaborasi antara pemerintah dan rakyat untuk masa depan ekonomi yang mandiri,” ujar Pandu.
Suksesnya penjualan Patriot Bond juga menjadi indikator tingginya kepercayaan investor terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintahan Prabowo. Dengan capaian ini, pemerintah memiliki ruang fiskal lebih besar untuk membiayai proyek prioritas tanpa menambah beban utang jangka pendek.
Langkah ini menandai babak baru strategi pembiayaan nasional yang menitikberatkan pada kemandirian, transparansi, dan keberlanjutan sejalan dengan visi pembangunan berdaulat yang diusung Presiden Prabowo.
Komentar Anda :