www.riau12.com
Jum'at, 07-November-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Server Pajak Pekanbaru Diduga Diretas, Layanan Bapenda Lumpuh Tiga Hari | 15:51 WIB - Google Siapkan Pusat Data di Luar Angkasa Melalui Project Suncatcher, Target Awal 2027 | 15:40 WIB - LSM AMATIR Sebut Ratusan Hektare Hutan Riau Dijadikan Perkebunan Sawit Ilegal, Kapolda Janji Tindak Lanjut | 15:26 WIB - Arzeti Bilbina Prihatin Dua Juta Anak di Indonesia Alami Gangguan Jiwa, Dorong Pemerintah Perkuat Kesehatan Mental | 14:57 WIB - Erdison SPd Resmi Jadi Plt Kadis Sosial PMD Kuansing, Awal Tugas Langsung Usulkan Pelantikan Pj Kades | 14:54 WIB - Karhutla di Desa Pancur Inhil Meluas Hingga 33 Hektare, BPBD Kirim Permintaan Bantuan Heli Water Bombing
 
Pemerintah Dipastikan Tak Tambah Utang Berlebihan, Menkeu Purbaya Fokus Genjot Pertumbuhan Ekonomi
Rabu, 24-09-2025 - 11:47:39 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memperkirakan realisasi penarikan utang pemerintah pada 2025 akan lebih kecil dibandingkan angka yang tercantum dalam APBN. Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen RI, Selasa (23/9/2025).

“Harusnya saya tidak akan (tambah) utang terlalu besar. Mungkin saya perkirakan utang yang saya issued bisa saya pikirkan tidak akan sebesar yang ada di APBN,” ujar Purbaya.

Purbaya menegaskan, pemerintah akan mengelola utang secara countercyclical, menyesuaikan strategi dengan kondisi ekonomi. Alih-alih menambah utang, pemerintah fokus mendorong pertumbuhan ekonomi agar penerimaan negara meningkat tanpa membebani APBN dengan utang baru.

“Kalau saya lihat ke depan, harusnya kita nggak akan terpaksa menambahkan utang lebih karena saya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Sehingga dengan APBN yang sama, saya akan mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan pendapatan pajak yang lebih tinggi,” tegasnya.

Menkeu menjelaskan, upaya ini diperkirakan akan terlihat dampaknya pada semester I 2026. Setiap tambahan 1 persen pertumbuhan ekonomi, menurut perhitungan Purbaya, dapat menambah penerimaan negara sekitar Rp220 triliun. Dengan target pertumbuhan setengah persen lebih tinggi, pemerintah bisa menambah pendapatan sekitar Rp110 triliun.

“Jadi, itu yang kita kejar nanti. Pendapatan negara lebih tinggi tanpa harus menambah utang,” tambahnya.

Langkah ini menunjukkan strategi fiskal pemerintah yang berhati-hati, menjaga agar defisit dan utang tetap terkendali, sambil memastikan pertumbuhan ekonomi tetap berkelanjutan.




 
Berita Lainnya :
  • Pemerintah Dipastikan Tak Tambah Utang Berlebihan, Menkeu Purbaya Fokus Genjot Pertumbuhan Ekonomi
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved