IOC Hentikan Dialog dengan Indonesia, Raja Sapta Oktohari Siap Hadapi Dampak Penolakan Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam
Riau12.com-JAKARTA – Dunia olahraga Indonesia kembali diguncang setelah penolakan atlet Israel tampil pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53. Keputusan Indonesia menolak atlet Israel ini ternyata mendapat dukungan dari Federasi Senam Internasional (FIG).
Namun, Komite Olimpiade Internasional (IOC) melalui laman resminya mengumumkan akan menghentikan segala bentuk dialog dengan NOC Indonesia terkait penyelenggaraan Olimpiade di masa mendatang. IOC juga meminta semua federasi olahraga internasional (IF) untuk menunda atau tidak menyelenggarakan ajang olahraga di Indonesia.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari memilih menahan diri dari komentar melalui media. Okto lebih memilih bertemu langsung dengan pihak IOC untuk memberikan penjelasan. Pertemuan dijadwalkan pada 27–28 Oktober 2026.
“Sejak awal, saya sudah minta waktu untuk bertemu dengan IOC agar bisa memberikan penjelasan secara langsung. Makanya, saya tidak mau berbalas komentar melalui media atau mengirim surat. Dialog langsung lebih baik,” ujar Okto saat dihubungi, Kamis (23/10/2025).
Okto menegaskan pihaknya tetap menghormati keputusan pemerintah Indonesia yang tidak akan melakukan kontak apapun dengan pihak Israel. Ia juga memastikan seluruh keluarga besar olahraga, termasuk FIG, Federasi Asia, dan federasi nasional Indonesia mendukung keputusan pemerintah.
Ketua NOC Indonesia ini dikenal piawai dalam diplomasi olahraga. Sejak periode pertama kepemimpinannya 2019–2023, Okto berhasil merajut eksistensi Merah Putih di tengah badai sanksi Lembaga Anti Doping Dunia (WADA) pada Oktober 2021. Pada periode kedua 2023–2027, ia kembali menjaga kontinuitas cabang olahraga nasional di jalur federasi internasional, termasuk tenis meja, anggar, dan tinju amatir.
Selain itu, melalui kerja sama dengan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (PERSILAT), Okto sukses menjadikan pencak silat sebagai cabang olahraga resmi pada Asian Youth Games (AYG) di Bahrain, 22–31 Oktober 2025, diikuti 14 negara.
Benny Sumarsono, mantan Ketua Harian PERSILAT, mengapresiasi diplomasi panjang yang dilakukan NOC Indonesia. “Ini adalah buah dari kerja keras dan diplomasi panjang. Dari awal, PERSILAT bersama NOC Indonesia meyakinkan panitia AYG dan tuan rumah bahwa pencak silat layak menjadi bagian dari pesta olahraga remaja Asia. Kini, pencak silat bukan lagi eksibisi, tapi cabang olahraga resmi yang memperebutkan medali,” ujarnya.
Raja Sapta Oktohari membuktikan komitmen dan kematangannya dalam memimpin NOC Indonesia, tetap menjaga Merah Putih eksis di kancah internasional di tengah tekanan global.
Komentar Anda :