PSPS yang dijuluki Askar Bertuah baru mengoleksi dua poin dari empat laga, hasil dua kali imbang dan dua kali kalah. Sementara Sriwijaya FC, yang dikenal sebagai Laskar Wong Kito, berada dalam kondisi lebih terpuruk dengan hanya meraih satu poin dari empat pertandingan. Keduanya kini menempati dua posisi terbawah klasemen sementara, dengan PSPS di peringkat ke-9 dan Sriwijaya FC di posisi juru kunci.

Caretaker pelatih PSPS, Ibnu Grahan, mengakui tekanan besar sedang dialami para pemainnya. Ia terus berupaya memulihkan kepercayaan diri skuadnya agar bisa tampil lebih lepas dan termotivasi di laga kandang kali ini.

“Psikologis pemain pasti terdampak pasca hasil sebelumnya, makanya kami melakukan pendekatan dan motivasi agar besok mereka bisa semangat dan mengubah kondisi tim,” ujar Ibnu Grahan, Kamis (9/10).

Ibnu menyebut, kondisi akhir tim akan dipastikan usai sesi latihan resmi sore ini. Sejumlah pemain dikabarkan mengalami cedera ringan pascalaga tandang sebelumnya, sehingga rotasi kemungkinan besar dilakukan untuk menjaga keseimbangan tim.

Sementara itu, asisten pelatih PSPS, Agus Sugianto, mengaku telah menganalisa pola permainan Sriwijaya FC. Ia menilai membenahi PSPS bukan perkara mudah, namun optimistis timnya bisa tampil lebih solid dan kompak.

“Saya sudah lama menganalisa tim ini, dan memang butuh waktu. Tapi saya akan mencari solusi terbaik demi membawa tim ini bangkit,” ungkap Agus.

Harapan besar juga datang dari kapten tim, Achmad Faris. Ia berharap seluruh pemain tampil penuh semangat dan disiplin menjalankan instruksi pelatih demi meraih hasil positif di hadapan pendukung sendiri.

“Semoga kita bisa menjalankan apa yang ditugaskan pelatih dan menutup pertandingan dengan kemenangan,” ujar Faris dikutip dari MCRiau.

Dengan tekanan besar dan motivasi tinggi, duel PSPS kontra Sriwijaya FC bukan hanya soal perebutan tiga poin, tetapi juga pertaruhan harga diri dan peluang bertahan dalam persaingan Liga 2 musim ini.