Pemerintah Targetkan 2026 Tanpa Impor Solar, RDMP Balikpapan dan B50 Jadi Andalan
Sabtu, 08-11-2025 - 10:09:02 WIB
Riau12.com-JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Indonesia tidak lagi mengimpor bahan bakar jenis solar mulai tahun 2026. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah mengandalkan dua strategi utama, yakni beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan percepatan implementasi program biodiesel dengan campuran 50 persen bahan nabati atau B50.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, kedua langkah tersebut sudah dilaporkan secara resmi kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut proyek RDMP Balikpapan di Kalimantan Timur dijadwalkan mulai beroperasi pada 10 November 2025.
“Proyek RDMP Balikpapan akan menjadi tonggak penting menuju kemandirian energi nasional. Dengan beroperasinya kilang ini, produksi solar dalam negeri akan meningkat signifikan,” ujar Bahlil di Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Kilang Balikpapan nantinya akan menambah kapasitas produksi solar domestik sehingga mampu memenuhi kebutuhan nasional yang mencapai 34 hingga 35 juta kiloliter (KL) per tahun. Saat ini, sekitar 4,9 juta KL kebutuhan solar nasional masih dipenuhi dari impor.
Selain peningkatan kapasitas produksi kilang, pemerintah juga mempercepat program biodiesel B50 untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Presiden Prabowo dikabarkan telah meminta agar implementasi B50 dimajukan dari rencana semula yang menggantikan uji coba B40 yang tengah berlangsung.
Program B50 ditargetkan mulai dijalankan pada semester II tahun 2026. Untuk mendukung penerapan program ini, Indonesia memerlukan pasokan biodiesel sekitar 19 hingga 20,1 juta KL per tahun, meningkat dari kebutuhan B40 yang sebelumnya sekitar 15,6 juta KL.
Bahlil menegaskan, keberhasilan dua strategi ini akan menjadi kunci bagi Indonesia untuk mencapai swasembada energi sekaligus memperkuat ketahanan nasional terhadap fluktuasi harga minyak dunia.
“Dengan RDMP Balikpapan dan implementasi B50, kita optimistis bisa mandiri dalam pemenuhan kebutuhan solar tanpa impor, sekaligus memperluas pemanfaatan energi ramah lingkungan dari sumber daya dalam negeri,” kata Bahlil.
Langkah ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mempercepat transisi energi, mengurangi emisi karbon, serta meningkatkan nilai tambah produk minyak sawit nasional sebagai bahan baku utama biodiesel.
Komentar Anda :