Kabupaten Kampar Tak Terpengaruh Kenaikan Harga Emas, Ini Penyebabnya
Kamis, 09-10-2025 - 11:16:59 WIB
Riau12.com-PEKANBARU — Perhiasan emas kembali mencatat peran sebagai salah satu komoditas penyumbang inflasi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) September 2025, harga emas perhiasan menjadi komoditas tertinggi kedua setelah cabai merah di beberapa daerah.
Di Kota Pekanbaru, inflasi yang disebabkan oleh perhiasan emas tercatat sebesar 0,13 persen selama periode September 2025. Sementara itu, Kota Dumai juga mengalami inflasi akibat kenaikan harga emas dengan andil mencapai 0,8 persen. Sedangkan di Kabupaten Tembilahan, perhiasan emas berada di posisi tiga sebagai komoditas perawatan diri yang menyumbang inflasi sebesar 0,25 persen.
Meski demikian, dominasi harga emas sebagai penyumbang inflasi di Riau ternyata tidak berimbas pada Kabupaten Kampar. Data BPS Provinsi Riau mencatat emas perhiasan tidak mempengaruhi inflasi di wilayah tersebut. Untuk Kabupaten Kampar, lima komoditas penyumbang inflasi utama adalah cabai merah (1,65 persen), daging ayam ras (0,19 persen), ayam hidup (0,14 persen), cabai hijau (0,03 persen), dan mobil (0,03 persen).
BPS Provinsi Riau menggunakan empat kabupaten/kota sebagai sampel untuk menggambarkan pergerakan inflasi di seluruh provinsi, yakni Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Tembilahan, dan Kabupaten Kampar. Fitri dari BPS menjelaskan bahwa pemilihan empat wilayah ini didasarkan pada kemampuan daya beli masyarakat yang representatif.
"Dengan melihat angka di empat kabupaten/kota tersebut, bisa menggambarkan tingkat inflasi di Provinsi Riau secara umum," ujar Fitri, Rabu (8/10/2025). Inflasi akibat perhiasan emas menjadi perhatian, mengingat kenaikan harga komoditas ini cukup berpengaruh di wilayah perkotaan dan turut memengaruhi daya beli masyarakat.
Komentar Anda :