Gejolak Politik Global Dongkrak Harga Emas Dunia ke Level Tertinggi USD 3.969 per Ons
Riau12.com-Jakarta, – Harga emas dunia terus mencetak rekor baru, menembus level tertinggi sepanjang sejarah di atas USD 3.900 per ons pada perdagangan Senin (7/10/2025). Kenaikan tajam ini dipicu ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve (The Fed)** akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat, di tengah meningkatnya ketidakpastian politik global di Amerika Serikat, Prancis, dan Jepang.
Mengutip CNBC, harga emas spot naik 1,8 persen menjadi USD 3.956,19 per ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi intraday USD 3.969,91. Sementara kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup menguat 1,7 persen ke USD 3.976,3 per ons.
Analis Marex, Edward Meir, menjelaskan, reli emas kali ini bukan semata didorong faktor ekonomi, tetapi juga oleh dinamika politik internasional yang kian bergejolak.
“Perkembangan politik di Prancis, kenaikan imbal hasil obligasi Jepang karena kekhawatiran inflasi, dan penutupan pemerintahan AS yang berlanjut turut memperkuat sentimen terhadap emas,” ujarnya.
Krisis politik di Prancis semakin dalam setelah Perdana Menteri Sebastien Lecornu beserta kabinetnya mengundurkan diri hanya beberapa jam setelah dilantik. Sementara di Amerika Serikat, penutupan pemerintahan yang sudah berlangsung enam hari berisiko memicu pemutusan hubungan kerja massal pegawai federal.
Ketegangan global ini membuat investor berbondong-bondong mencari perlindungan pada emas sebagai aset aman (safe haven). Sepanjang 2025, harga logam mulia tersebut telah melonjak lebih dari 50 persen, didorong oleh pembelian besar-besaran oleh bank sentral dan pelemahan dolar AS.
Sejak awal tahun, harga emas spot telah menembus USD 3.000 per ons pada Maret, melesat ke USD 3.800 di akhir September, dan kini menatap target baru USD 4.200 per ons menjelang akhir tahun.
“Momentum kenaikan masih sangat kuat. Banyak dana besar mencoba menembus level USD 4.000 karena secara fundamental emas mendapat dukungan dari prospek suku bunga rendah,” kata Meir.
Lembaga keuangan global UBS juga memperkirakan reli emas masih jauh dari selesai. Dalam catatannya, UBS memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini, disusul pemangkasan tambahan pada Desember.
“Kami melihat peluang kuat harga emas mencapai USD 4.200 per ons sebelum tahun berakhir,” tulis UBS dalam laporannya.
Kenaikan harga emas turut mengangkat logam mulia lainnya. Perak naik 1,4 persen ke USD 48,66 per ons — tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Platinum menguat ke USD 1.626,75, sementara paladium melonjak 4,3 persen keUSD 1.315,17 per ons.
Komentar Anda :