www.riau12.com
Jum'at, 07-November-2025 | Jam Digital
12:00 WIB - Desa Pangkalan Jambi Dipilih Sebagai Calon Percontohan Anti Korupsi, Tim Penilai Kagum dengan Transparansi Desa | 11:54 WIB - Dua Warga Inggris Terpidana Narkoba Dipulangkan dari Indonesia, Pemulangan Berdasarkan Aspek Kemanusiaan | 11:34 WIB - BLTS Kesra Rp 900 Ribu Kembali Dicairkan November 2025, Total 35,46 Juta KPM | 11:22 WIB - Sepekan Terakhir, Sistem Keuangan Daerah Rohul Terganggu, Pemulihan Dipantau Kemendagri | 11:12 WIB - Pembangunan Posko 5 Tesso Nilo Terhambat, Massa Penolak Diduga Curi Material Proyek | 11:10 WIB - Riau Perluas Layanan Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Merah Putih Mendukung PSN
 
Bank Indonesia Catat Arus Keluar Modal Asing, Rupiah Melemah ke Rp16.735/USD
Senin, 29-09-2025 - 10:49:49 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA — Pasar keuangan Indonesia kembali diguncang arahan keluar modal asing yang signifikan. Bank Indonesia (BI)  mencatat, sepanjang 22–25 September 2025, terjadi aliran keluar mencapai Rp2,71 triliun dari berbagai instrumen, menambah tekanan terhadap stabilitas finansial domestik.

Penyebab Arus Keluar Modal

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa arus keluar didorong oleh pelepasan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp2,16 triliun dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp5,06 triliun.

Meski demikian, investor asing masih mencatatkan pembelian bersih Rp4,51 triliun di pasar saham, sehingga sebagian tekanan terserap oleh instrumen ekuitas. Secara akumulatif sepanjang 2025, nonresiden tercatat jual bersih Rp51,34 triliun di pasar saham, Rp128,85 triliun di SRBI, dan beli bersih Rp36,25 triliun di pasar SBN.

Dampak Terhadap Rupiah dan Yield

Kondisi ini berdampak pada nilai tukar rupiah yang menutup perdagangan di level Rp16.735 per dolar AS pada Kamis (25/9/2025). Rupiah dibuka lebih lemah di Rp16.750 per dolar sehari setelahnya. Sementara itu, yield SBN tenor 10 tahun naik ke 6,43 persen, mencerminkan tekanan di pasar obligasi pemerintah.

Indikator Risiko Meningkat

Indikator risiko investasi Indonesia juga memburuk. Premi Credit Default Swaps (CDS) tenor lima tahun naik ke 83,18 basis poin, lebih tinggi dibanding posisi pekan sebelumnya 69,59 bps, menandakan kekhawatiran pasar terhadap stabilitas keuangan domestik semakin meningkat.

Respons Bank Indonesia

BI menyebut akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga ketahanan eksternal. Namun, derasnya arus keluar modal asing menandakan pasar keuangan Indonesia masih rentan terhadap tekanan global, khususnya dari penguatan indeks dolar dan kenaikan yield US Treasury.

“Pasar keuangan domestik saat ini menghadapi tantangan dari arus modal global, dan kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak untuk menjaga stabilitas pasar,” ujar Ramdan Denny Prakoso.




 
Berita Lainnya :
  • Bank Indonesia Catat Arus Keluar Modal Asing, Rupiah Melemah ke Rp16.735/USD
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved