www.riau12.com
Jum'at, 07-November-2025 | Jam Digital
12:00 WIB - Desa Pangkalan Jambi Dipilih Sebagai Calon Percontohan Anti Korupsi, Tim Penilai Kagum dengan Transparansi Desa | 11:54 WIB - Dua Warga Inggris Terpidana Narkoba Dipulangkan dari Indonesia, Pemulangan Berdasarkan Aspek Kemanusiaan | 11:34 WIB - BLTS Kesra Rp 900 Ribu Kembali Dicairkan November 2025, Total 35,46 Juta KPM | 11:22 WIB - Sepekan Terakhir, Sistem Keuangan Daerah Rohul Terganggu, Pemulihan Dipantau Kemendagri | 11:12 WIB - Pembangunan Posko 5 Tesso Nilo Terhambat, Massa Penolak Diduga Curi Material Proyek | 11:10 WIB - Riau Perluas Layanan Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Merah Putih Mendukung PSN
 
Pemasukan Pajak BBM Riau Hanya Rp58 Miliar, DPRD Bandingkan dengan Kaltim Rp5,8 Triliun
Rabu, 17-09-2025 - 09:58:06 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-Pekanbaru – Komisi III DPRD Riau menyoroti minimnya pemasukan pajak dari sektor bahan bakar minyak (BBM) ke kas daerah. Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau terkait pembahasan APBD Perubahan 2025, Selasa (16/9/2025).

Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri, menyampaikan adanya perbedaan yang mencolok antara pendapatan pajak BBM di Riau dengan provinsi lain, khususnya Kalimantan Timur (Kaltim).

“Di Kalimantan Timur, pajak solar saja bisa mencapai Rp5,8 triliun. Sementara di Riau, total pajak BBM hanya sekitar Rp58 miliar. Ini angka yang sangat kecil dan patut dipertanyakan,” tegas Edi usai rapat.

Menurutnya, kecilnya penerimaan pajak BBM bisa disebabkan beberapa faktor, mulai dari adanya pembelian BBM yang tidak membayar pajak hingga maraknya peredaran BBM ilegal yang tidak tercatat sebagai pendapatan asli daerah (PAD).

“Kita akan koordinasikan dengan pihak kepolisian terkait data ini. Saya sudah minta data pajak solar yang diterima Bapenda untuk dibandingkan dengan jumlah pabrik di Riau. Jangan-jangan solar yang dipakai bukan dari Riau. Kalau Kaltim bisa Rp5,8 triliun, setengahnya saja kita dapat sudah Rp2,5 triliun lebih,” ujarnya.

Edi juga menilai lemahnya pengawasan dan kinerja aparat pajak di lapangan turut menjadi penyebab rendahnya pendapatan pajak BBM di Riau. Karena itu, ia meminta adanya audit kinerja terhadap petugas pajak yang bertugas.

“Kalau kinerja kurang baik, personalnya harus ditukar. Supaya mereka bisa mengejar target yang kita tetapkan, bukan target mereka sendiri. Untuk 2026 nanti kita harus tetapkan target yang benar-benar mendorong kinerja lebih baik,” pungkasnya.




 
Berita Lainnya :
  • Pemasukan Pajak BBM Riau Hanya Rp58 Miliar, DPRD Bandingkan dengan Kaltim Rp5,8 Triliun
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved