Sebanyak 944 kepala daerah dan wakil kepala daerah telah mengikuti pemeriksaan. Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menuturkan ada beberapa kepala daerah yang memerlukan atensi khusus.

"Kami berikan atensi khusus karena memiliki riwayat operasi dalam jangka waktu 6 bulan dari sekarang, 6 bulan yang lalu. Ada operasi jantung misalnya dan ada beberapa operasi yang lain," ujar Wamendagri Bima Arya kepada awak media di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (17/2/2025) sore.

Diketahui, sebanyak 17 orang belum melakukan pemeriksaan. Kemendagri tengah menunggu laporan medical check up dari yang bersangkutan.

Kemudian 17 orang tersebut akan melakukan pemeriksaan kesehatan saat retret kepala daerah di Magelang, 21-28 Februari 2025. Pihaknya juga terus melakukan pemantauan, apalagi tidak sedikit kepala daerah dengan kadar kolesterol, asam urat ataupun gula di atas rata-rata.

"(Yang belum cek kesehatan) akan dilakukan di Magelang karena kami akan ada tim medik nanti di sana. Secara keseluruhan juga kami pantau semua ada sekitar 30 persen yang kolesterolnya di atas rata-rata, di atas 200 dan ada juga yang angka asam urat dan kadar gula itu agak sedikit di atas," jelas Bima Arya.

Dikatakan, meski secara menyeluruh dinyatakan sehat dan tidak memiliki gejala, harus tetap diperhatikan. Setelah pemeriksaan kesehatan, agenda selanjutnya kepala daerah akan menerima pengarahan di Monas.

"Jadi besok akan dilakukan pengarahan di Monas pukul 07.00 WIB dan nanti pada Rabu akan ada gladi yang sifatnya lebih detail terkait dengan prosesi seremoni pergeseran menuju Istana dan di Istana nantinya," tandas Bima Arya terkait tes kesehatan kepala daerah.(***)

Sumber: Cakaplah