www.riau12.com
Jum'at, 07-November-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Server Pajak Pekanbaru Diduga Diretas, Layanan Bapenda Lumpuh Tiga Hari | 15:51 WIB - Google Siapkan Pusat Data di Luar Angkasa Melalui Project Suncatcher, Target Awal 2027 | 15:40 WIB - LSM AMATIR Sebut Ratusan Hektare Hutan Riau Dijadikan Perkebunan Sawit Ilegal, Kapolda Janji Tindak Lanjut | 15:26 WIB - Arzeti Bilbina Prihatin Dua Juta Anak di Indonesia Alami Gangguan Jiwa, Dorong Pemerintah Perkuat Kesehatan Mental | 14:57 WIB - Erdison SPd Resmi Jadi Plt Kadis Sosial PMD Kuansing, Awal Tugas Langsung Usulkan Pelantikan Pj Kades | 14:54 WIB - Karhutla di Desa Pancur Inhil Meluas Hingga 33 Hektare, BPBD Kirim Permintaan Bantuan Heli Water Bombing
 
Darnil: Semua Adat dan Suku yang Ada di Pekanbaru Diminta Ikut Aturan
Sabtu, 17-10-2015 - 22:24:58 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, Riau12.com - Terkait pembangunan gapura di Jalan Karet milik Paguyuban Sosial Marga Tionghoa diprotes masyarakat, turut mendapat sorotan dari anggota DPRD Kota Pekanbaru.

DPRD mengimbau kepada perkumpulan manapun yang ada di Pekanbaru, baik itu dari Tionghoa, Batak, Jawa, atau lainnya harus patuh dengan aturan pembangunan yang berlaku.

"Tanamkanlah pepatah lama "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung". Ini Pekanbaru, negeri Melayu yang kental dengan budaya melayu, masyarakatnya tidak mau budaya melayu hilang oleh budaya lain yang masuk ke sini," kata Anggota DPRD Kota Pekanbaru, H Darnil SH, Sabtu (17/10/2015).

Mengenai penyegelan terhadap gapura yang dilakukan oleh masyarakat, menurut Ketua DPC Hanura Pekanbaru itu bahwa masyarakat memiliki alasan. Jika memang sudah ada kesepakatan sebaiknya dipenuhi. 

"Jangan diabaikan. Pemko juga harus bertindak dan bersikap soal gapura yang dibangun tanpa memasukkan unsur Melayunya," harap Darnil.

Jika melihat dari apa yang terjadi di lapangan, menurut Darnil, perkumpulan yang membuat gapura tanpa mengikuti ada melayu berarti ingin memisahkan diri dan tidak mau mengikuti aturan Pemko. "Wajar masyarakat protes," ujarnya.

Darnil juga meminta, setiap yang ingin membangun di Kota Pekanbaru, baik gapura atau lainnya harus dengan ornamen melayu. 

"Harus ada khas Melayunya, jangan sampai menghilangkan kesan Melayunya, ruko-ruko atau bangunan apapun yang dibangun harus ada khas Melayunya," harapnya.

Kepada Satpol PP selaku penegak Perda, Darnil juga minta supaya ada pengawasan dalam penegakan Perda ini. 

"Bisa juga dipastikan, apakah sudah ada izinnya atau belum, seperti apa izinnya, ada tidak penekanan simbol melayu dalammnya, siapa yang mengeluarkan, ini harus diselidiki," ungkap Darnil.

Darnil mengkhawatirkan, jika seperti ini dibiarkan tanpa ada pengawasan dari Pemko, maka bisa saja menimbulkan perang antar etnis. 

"Ini harus segera disikapi, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semua pihak harus bisa mencarikan solusi terbaik," tutupnya.(r12/dt)



 
Berita Lainnya :
  • Darnil: Semua Adat dan Suku yang Ada di Pekanbaru Diminta Ikut Aturan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved