Wali Kota Agung Nugroho Minta Dinsos Pekanbaru Turun Tengah Malam Demi Menyisir Warga Miskin yang Tak Terdata Rabu, 17/12/2025 | 12:01
Riau12.com-PEKANBARU — Pemerintah Kota Pekanbaru terus memperkuat komitmen agar program bantuan sosial benar-benar menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan. Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menegaskan, penyaluran bantuan tidak boleh hanya bersifat administratif, tetapi harus dilakukan secara aktif, merata, dan tepat sasaran.
Sebagai langkah konkret, Agung meminta Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Junaedy, bersama jajaran untuk turun langsung ke lapangan hingga larut malam. Ia menilai, pendataan pada jam-jam tertentu justru dapat membuka fakta sosial yang selama ini luput dari perhatian pemerintah.
“Saya minta Kadis Sosial dan jajaran tidak hanya turun pagi, siang, atau sore. Coba turun jam 11 malam sampai jam 2 pagi,” kata Agung Nugroho, Selasa, 16 Desember 2025.
Menurut Agung, pada waktu tersebut petugas berpeluang menemukan kelompok masyarakat yang jarang terdata, seperti tunawisma yang terpaksa tidur di pinggir jalan, kolong bangunan, atau fasilitas umum karena tidak memiliki tempat tinggal yang layak.
Selain itu, ia juga menyoroti warga yang harus bekerja hingga larut malam demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Kelompok ini, kata Agung, kerap terlewat dari pendataan bantuan sosial karena tidak berada di rumah pada jam kerja petugas.
“Mereka inilah yang harus dibantu, yang harus diselamatkan, dan yang harus didata. Jangan menunggu mereka datang meminta bantuan, tapi pemerintah yang harus aktif mencari mereka,” tegasnya.
Agung mengakui, hingga kini masih ada warga Pekanbaru yang hidup dalam kondisi ekonomi sulit dan keterbatasan hunian. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pendekatan proaktif dan humanis dalam pelaksanaan program bantuan sosial agar dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat.
Ia berharap, dengan pendataan langsung di lapangan, Pemko Pekanbaru dapat memperoleh data yang lebih akurat sehingga kebijakan bantuan sosial dapat tepat sasaran dan berkeadilan.
“Kita tidak boleh menutup mata. Apa yang kita lakukan harus benar-benar bermanfaat dan terasa oleh warga yang membutuhkan,” pungkas Agung.