Kremlin Kecam Pernyataan Sekjen NATO, Klaim Ancaman Rusia Dinilai Tidak Bertanggung Jawab Selasa, 16/12/2025 | 14:50
Riau12.com-MOSKOW – Kremlin mengecam keras pernyataan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte yang menyebut Rusia berpotensi menyerang negara-negara anggota NATO dalam lima tahun ke depan. Pemerintah Rusia menilai pernyataan tersebut tidak bertanggung jawab dan mencerminkan pemahaman yang keliru tentang realitas geopolitik serta dampak perang besar di Eropa.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pernyataan Rutte menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap konsekuensi kehancuran yang akan ditimbulkan oleh konflik berskala besar. Ia menyebut klaim tersebut sebagai retorika yang berbahaya.
“Sayangnya, Tuan Rutte, ketika ia membuat pernyataan tidak bertanggung jawab seperti itu, ia sama sekali tidak memahami apa yang ia bicarakan,” kata Peskov, Minggu (14/12/2025).
Peskov juga menilai pernyataan Sekjen NATO tersebut bersifat ahistoris dan mengabaikan pelajaran pahit dari sejarah Eropa, khususnya pengalaman Perang Dunia Kedua. Menurutnya, generasi pemimpin saat ini seharusnya memahami betul dampak kehancuran yang ditimbulkan oleh perang besar di benua Eropa.
“Ini sepertinya pernyataan dari perwakilan generasi yang telah berhasil melupakan seperti apa sebenarnya Perang Dunia Kedua,” ujarnya.
Kremlin menegaskan bahwa Rusia tidak memiliki rencana agresif terhadap negara-negara anggota NATO maupun Uni Eropa. Moskow menilai tudingan ancaman Rusia kerap digunakan sebagai narasi politik untuk membenarkan peningkatan anggaran pertahanan dan memperkuat sentimen anti-Rusia di negara-negara Barat.
Sebelumnya, Mark Rutte dalam pidato kunci pada Munich Security Conference yang digelar di Berlin, Kamis lalu, menyerukan negara-negara anggota NATO untuk meningkatkan belanja pertahanan dan memperkuat kemampuan daya tangkal aliansi. Ia menyebut bahwa Rusia telah membawa kembali perang ke Eropa dan menilai NATO harus bersiap menghadapi kemungkinan konflik besar di masa depan.
“Rusia telah membawa perang kembali ke Eropa, dan kita harus siap menghadapi skala perang yang dialami kakek-nenek atau buyut kita,” ujar Rutte, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin (15/12/2025).
Menanggapi pernyataan tersebut, Kremlin kembali menegaskan bahwa Rusia tidak berniat menyerang NATO. Moskow bahkan menyatakan kesiapannya untuk memberikan jaminan tertulis terkait komitmen tersebut, guna meredakan ketegangan dan mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan Eropa.
Pemerintah Rusia menilai dialog dan diplomasi tetap menjadi jalan terbaik untuk menjaga stabilitas keamanan regional, dibandingkan dengan retorika ancaman yang dinilai hanya memperkeruh situasi dan meningkatkan risiko konflik terbuka.