Kota Terapung Panipahan Dilanda Kelangkaan BBM, Harga Bensin Tembus Rp30 Ribu per Liter Sabtu, 13/12/2025 | 09:53
Riau12.com-BAGANSIAPIAPI – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan bensin melanda Kota Terapung Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir. Kondisi ini telah berlangsung selama beberapa hari terakhir dan berdampak langsung pada aktivitas serta mobilitas masyarakat setempat.
Terhentinya pasokan BBM membuat warga kesulitan beraktivitas sehari-hari. Banyak kendaraan roda dua tidak dapat digunakan karena kehabisan bahan bakar. Sejumlah pangkalan ojek tampak sepi tanpa aktivitas, sementara ruas-ruas jalan di kawasan pesisir yang dikenal sebagai sentra perikanan tersebut lebih banyak dipenuhi pejalan kaki.
Seorang warga Panipahan, Narto (45), mengungkapkan bahwa kelangkaan pertalite dan bensin sudah dirasakan sejak beberapa hari lalu. Kondisi ini memaksa warga meninggalkan kendaraan mereka karena tidak ada pasokan BBM yang bisa dibeli.
“Sudah beberapa hari ini bensin benar-benar langka. Saya dan masyarakat lainnya sulit mendapatkan pertalite maupun bensin. Akibatnya motor tidak bisa dipakai karena kehabisan minyak,” ujar Narto, Jumat (12/12/2025).
Ia menjelaskan, hingga saat ini Panipahan belum memiliki SPBU yang menjual bensin maupun pertalite. Selama ini, kebutuhan BBM masyarakat hanya mengandalkan pasokan dari Ajamu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, yang dikirim melalui jalur laut.
BBM tersebut biasanya dibawa oleh para along-along, sebutan bagi warga yang mengangkut dan menjual BBM ke Panipahan menggunakan kapal kecil.
“Beberapa hari terakhir suplai benar-benar berhenti. Baru hari ini BBM masuk lagi, tapi harganya sangat mahal. Satu liter bisa mencapai Rp25.000 bahkan ada yang menjual Rp30.000,” katanya.
Kabar masuknya BBM ke Panipahan dengan cepat menyebar di tengah masyarakat. Warga pun berbondong-bondong mendatangi lokasi penjualan BBM di Jalan Bakti Panipahan. Dalam waktu singkat, pelataran jalan yang berada di atas kawasan pantai tersebut dipadati warga hingga akses jalan nyaris tidak bisa dilalui.
Kerumunan warga yang memadati lokasi penjualan sempat memicu sorai dan protes dari pengguna jalan lainnya. Mereka mengeluhkan terganggunya akses dan meminta agar pembelian BBM diatur dengan lebih tertib agar tidak menimbulkan kemacetan serta menghambat aktivitas masyarakat sekitar.
Melihat kondisi tersebut, warga berharap Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi persoalan kelangkaan BBM di Panipahan. Salah satu solusi yang diharapkan adalah pembangunan SPBU di wilayah tersebut agar kebutuhan BBM masyarakat dapat terpenuhi secara layak dan kejadian serupa tidak terus berulang di masa mendatang.