Sebelumnya, PLN ULP Selatpanjang berjanji menormalisasi pasokan listrik dalam 10 hari, berdasarkan kesepakatan tertulis yang melibatkan Pemerintah Daerah, Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan warga, pada Sabtu (25/10).

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah aspek teknis dibahas secara mendetail, termasuk kesiapan pelabuhan, rute transportasi, lokasi penempatan mesin, serta dukungan dari perangkat daerah terkait.

“Kami sudah instruksikan Dinas Perhubungan, Satpol PP, PUPR, dan pihak terkait lain agar berkoordinasi penuh dengan PLN. Pastikan mobilisasi berjalan aman, lancar, dan tanpa gangguan,” tegas Muzamil.

Wabup Muzamil juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh tim pemerintah daerah sejak kedatangan kapal ponton hingga proses penurunan mesin selesai, mengingat kondisi lokasi yang berlahan gambut dan berlumpur.

“Perlu kita tekankan antisipasi teknis di titik bongkar, termasuk komponen penunjang sebagai penguat ramp-door agar ponton tetap stabil saat penurunan alat berat,” tambahnya.

Muzamil mengingatkan agar informasi publik terkait jadwal nyala listrik disampaikan secara hati-hati untuk menghindari kesalahpahaman di masyarakat.

Dilaporkan, konvoi pertama pengiriman unit mesin PLN telah melewati kota Jambi dan diperkirakan segera tiba di Riau. Pengiriman dilakukan melalui jalur darat menuju Buton, kemudian dilanjutkan dengan kapal laut ke Selatpanjang menggunakan ponton berkapasitas 120–150 kaki, menurut Manajer PLN ULP Selatpanjang, Dalie Priasmoro.

“Saat ini ada empat unit mesin yang sudah mulai beroperasi, satu unit masih dalam perbaikan, dan dua unit tambahan sedang dalam perjalanan untuk kloter pertama,” ungkap Dalie.

Setibanya mesin di Kepulauan Meranti, PLN akan segera melakukan proses instalasi dan sinkronisasi sistem dengan target pasokan listrik kembali normal sebelum 3 November 2025.

Hadir dalam pertemuan tersebut seluruh Staf Ahli Bupati, para Asisten Setdakab, Kepala OPD dan pejabat terkait, serta tim manajemen PLN ULP Selatpanjang.

Langkah koordinasi intensif ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan listrik, memastikan masyarakat kembali menikmati pasokan energi yang stabil, dan mendukung aktivitas ekonomi serta pelayanan publik di Kepulauan Meranti.