www.riau12.com
Kamis, 14-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Pemprov Riau Beri Peluang Pelamar Kategori R4 dan R5 Jadi PPPK Paruh Waktu | 15:59 WIB - Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Melesat 34 Poin, Berada di Level Rp 16.255 per Dolar AS | 15:51 WIB - Gagalkan Penyeludupan Narkotika di Bandara SSK II, Polda Riau dan Avsec Amankan 4,1 Kg Sabu | 15:35 WIB - Wabup Syamsurizal Targetkan Pemkab Siak Mampu Kelola 52 Persen Sampah | 15:26 WIB - Evaluasi Pilkada 2024, DPR RI Soroti PSU Berkali-kali di Riau | 15:20 WIB - Riau Fokus Siapkan 12.950 Bidang Tanah TORA untuk 2026
 
Masjid Terbesar di Eropa Tolak Non-Muslim Selama Idul Adha
Selasa, 13-09-2016 - 08:39:59 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - ROMA - Great Mosque, masjid terbesar di Eropa yang terletak di Roma pada Idul Adha tahun ini menolak membuka pintunya bagi umat Kristiani maupun non-muslim lainnya. Padahal lebih dari 2.000 masjid di Italia telah mendaftarkan diri untuk berinisiatif memfasilitasi umat beragama lain merayakan hari kurban yang penting artinya bagi umat Islam.

Proyek ini dirancang untuk mempromosikan perdamaian dan harmonisasi antar umat beragama. Selain juga, untuk melawan serangan terorisme yang bermaksud memecah belah Islam dan non-Islam.

Dilaporkan Express, Selasa (13/9/2016), ini bukan pertama kalinya masjid agung itu mengambil jarak dengan umat non-Islam. Sebelumnya, mereka juga pernah menolak hadir dalam kegiatan gereja yang mempromosikan solidaritas.

Penutupan diri Great Mosque sebenarnya bermula dari penembakan terhadap Pastor Jacques Hamel oleh dua teroris berkedok Islam di Gereja Santa Etienne du Rouvray di Normandia, Prancis. Terlepas dari islamophobia yang sudah terlanjut merebak, Kepala Imam Great Mosque di Roma, Abdellah Redouane menegaskan rumah ibadahnya tidak akan ambil bagian dari aksi toleransi beragama tersebut.

"Bertahun-tahun kami telah berjuang melalui dialog dan membuka pintu untuk semua umat, Kristen dan lainnya. Tetapi kebingungan dan ambiguitas lah yang terus dituai," ujarnya.

Akhirnya, orang-orang lintas keyakinan berkumpul di dekat Masjid Magliana di Roma. Presiden Serikat Dokter Asing di Italia, Foad Aodi menjelaskan, kehadiran mereka penting artinya untuk menjadi saksi dari penandatanganan lembaran baru kebangkitan antar-agama dan untuk mengatakan tidak terhadap segala bentuk kekerasan.

Hampir semua masjid di dunia sudah menerapkan aksi solidaritas ini, membuka pintunya untuk umat beragama lain. Hal ini penting untuk menangkal radikalisasi.

Ide ini pertama kali dicetuskan oleh Paus Yohanes Paulus II saat berkunjung ke Masjid Agung Umayyad di Damaskus pada 2001. Jejak itu awal tahun ini juga ditapaki oleh Paus Fransiskus I. (r12/okz)



 
Berita Lainnya :
  • Masjid Terbesar di Eropa Tolak Non-Muslim Selama Idul Adha
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved