PEKANBARU,Riau12.com-Tepat pukul 14.45 resmi sudah pengukuhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau untuk Periode 2015-2020, Bertempat di Hotel Aryaduta Pekanbaru.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nashir, M.Si langsung mengukuhkan secara resmi pimpinan Organisasi yang berorientasi kepada gerakan pencerahan tersebut.
Unsur forkopimda juga turut meramaikan helatan pengukuhan yang diadakan sekali dalam lima tahun itu. Plt. Gubernur Riau yang diwakili oleh Assisten Bidang Ekonomi dan pembangunan Masperi Hadir dalam acara pengukuhan tersebut, tampak hadir pula juga Bupati Siak Samsuar dan Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir. Turut Hadir Kapolda Riau yang di Wakili oleh Dirbinmas Kombes Pol. Dr. Sugiyono, SH., MH, Danrem 031 Wirabima yang diwakili oleh Kol. Shabri, Danlanud Roesmin Nurjadin yang diwakili oleh Kasi Bintal Letkol. Sus. M. Zukhri, Tokoh masyarakat juga turut meramaikan pengukuhan Pimpian Wilayah tersebut diantaranya Mantan Gubernur Riau Saleh Djasit, Mantan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah dan sederet tokoh penting lainnya ikut dalam keramaian meriahnya acara pengukuhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah tersebut.
Dalam sambutan iftitahnya, Wan Abu Bakar komit untuk mewujudkan muhammadiyah Riau sebagai gerakan pencerahan untuk mewujudkan Riau yang berkemajuan.
"Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Riau Komit menjadikan Muhammadiyah sebagai Gerakan Pencerahan dan satu tekad untuk Riau berkemajuan," tutur Wan.
Wan Abu Bakar menyadari, bahwa perjalanan karier dan kehidupannya sangat ditopang oleh gerakan Muhammadiyah, sehingga ia terpanggil untuk kembali kepangkuan Muhammadiyah setelah bberhasil membuktikan bahwa kader Muhammadiyah itu tangguh dan professional dengan dibuktikan bahwa Wan Pernah menjadi Anggota Dewan baik DPRD Provinsi maupun DPR RI dan di daulat menjadi wakil Gubernur berpasangan dengan HM. Rusli Zainal dan kemudian menjadi Gubernur mengantikan posisi Rusli Zainal yang mundur lantaran karna maju lagi untuk Periode kedua.
Dalam pidatonya juga, Wan mengakui meskipun hanya empat bulan diamanahkan menjadi orang nomor satu di bumi melayu ini, setidaknya Wan sukses membentuk Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Meskipun hanya empat bulan, setidaknya kita bisa membentuk Kabupaten kepualaun Meranti," tutur Wan lagi.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau dimulai dari pimpinan pertama almarhum H. Zaini Kunin tahun 1966 sampai terpilihnya Wan Abu Bakar tahun 2015 dikenal dengan organisasi masyarakat yang konsisten dan berkemajuan baik dalam dunia pendidikan maupun dalam dunia ekonomi dan sendi kehidupan lainnya.
Wan Abu Bakar juga mengakui bahwa Visi-misi Riau 2020 sesuai dengan visi muhammadiyah Riau 2020 yaitu mewujudkan Masyarakat adil makmur 2020, bahkan secara berseloroh Wan mengatakan kalau ingin mau jadi Gubernur maka harus bergandengan dengan muhammadiyah.
Kader Muhammadiyah Sudah teruji
Sementara, Plt Gubernur Riau yang diwakili oleh Masperi, Assisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi. Dalam sambutannya mengucapkan tahnia dan selamat atas pengukuhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau untuk tahun 2015-2020.
Masperi mengutarakan bahwa " Muhammadiyah adalah organisasi masyarakat yang sangat berpengaruh dalam kanca perpolitikan dan pendidikan baik di Riau maupun Indonesia secara umum," katanya.
Bahkan Masperi mengakui Bahwa Wan Abu bakar adalah kader terbaik Muhammadiyah yang sudah teruji mengurus bangsa dan daerah, setidaknya pernah di DPR RI dan menjadi wakil Gubernur lanjut menjadi Gubernur Riau 2008.
Memimpin adalah Risalah Kenabian
Dr. H. Haedar Nashir, M.Si sebagai Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk periode 2015-2020 yang terpilih dalam Muktamar Muhammadiyah di Makasar tahun lalu dalam sambutannya megucapkan Tahniah dan selamat menjalankan amanah. " Muhammadyiah dan Ummat Masyarakat yang berkemajuan. Memimpin adalah tanggungjawab sebagai wujud ibadah kita kepada Alllah SWT," tutur dosen pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut.
Haedar memberikan pandangan-pandangan kemuhammadiyahan kepada pimpinan terpilih. "Memimpin punya tanggungjawab yang besar sebagai leader yang men-drive organisasi, mengatur, memenej organisasi sampai kebawah, dan pada kesempatan yang sama Muhammadiyah juga harus mengedepankan ukhuwah sebagai tonggak pergerakan muhammadiyah,"kata Dosen UMY tersebut.
Untuk membakar semangat perjuangan kader Muhammadiyah Riau, Haedar juga mengutip kata-kata Bung Karno tentang Muhammadiyah, Bahwa Muhammadiyah itu adalahSedikit bicara, banyak bekerja sebagaimana Haedar mengutuip ungkapan Bapak Bangsa tersebut.
Lebih lanjut, Headar juga menyatakan bahwa Memimpin menunaikan dua risalah kenabian. "Kita meneruskan peran kenabian dan bahkan Muhammadiyah menisbahkan gerakannya dengan Muhammadiyah yaitu pengikut Nabi Muhammad SAW, Memimpin menunaikan dua risalah kenabian. Kita meneruskan peran kenabian dan bahkan Muhammadiyah menisbahkan gerakannya dengan Muhammadiyah yaitu pengikut Nabi Muhammad SAW," kata Haedar.
Secara komperhensif, Haedar menguraikan peran-peran kenabian, diantaranya: Pertama, Menegakan fungsi-fungsi agama (dirosatiddin). "Masyarakat kita membutuhkan bimbingan karena kehilangan pedomanan, maka muhammdiyah harus terpanggil dan meluruskan nilai-nilai tersebut sehingan menjadi velue life bagi kader muhammadiyah dalam bingkai Pancasila dan Kebudayaan Mulia bangsa," kata Haedar.
Ormas Islam harus menjadi garda depan dalam dirosatiddin (fungsi-fungsi agama), tambah Haedar. Kedua, mengurus urusan dunia. Dasar berpolitik menurut pandangan islam itu baik. Bahkan, Haedar mengutip pendapat Ibnu Qoyyim: Politik itu adalah menegakan nilai-nilai kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Kemudian, Haedar juga menyinggung tentang Islam berkemajuan dan gerakan pencerahan menjadi poros pergerakan muhammadiyah kedepan. " Islam yang mengajarkan orang tentang iman dan amal shaleh. Dengan iman orang bisa menjalin hubungan dengan Allah, dan dengan ilmu orang bisa menguasai kehidupan dunia berorientasi kehidupan akhirat," Kata Haedar terkait Islam berkemajuan.
Orang nomor satu di Ormas Muhammadiyah tersebut, juga menyinggung tentang program bela negara yang menjadi fokus pemerintah akhir-akhir ini.
"Muhammadiyah lahir dari profesional dan objektif, kita punya cara tersendiri dalam menggimplementasikan konsep bela negara dengan cara membangun daya saing bangsa," tutup Haedar.
Dalam acara perhelatan pengukuhan tersebut, Muhammad Maliki sebagai kader dan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Rokan Hilir juga angkat bicara terkait pengukuhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Maliki menuturkan tahniah dan selamat atas pengukuhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau dan berharap pimpinan sekarang lebih konstruktif untuk mewujudkan muhammadiyah sebagai organisasi pencerahan dan berkemajuan dan memberikan atensi besar kepada perkembangan Muhammadiyah di daerah-daerah yang jauh, sehingga gerakan Muhammadiyah ini membumi di bumi lancang kuning ini sebagai organisasi Islam dan berkemajuan," tutup Maliki.(r12)
Komentar Anda :