www.riau12.com
Sabtu, 16-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Setelah Berhasil Raih WBK, Kini Polres Bengkalis Targetkan Predikat WBBM, Pemkab Beri Dukungan Penuh | 15:55 WIB - TKD Turun 29,3 Persen, Ketua DPD Sebut Lebih dari Setengah APBN Dialokasikan untuk Keperluan Daerah | 15:52 WIB - Peduli Palestina, Wali Kota Pekanbaru Galang Donasi di Masjid Al-Firdaus | 15:50 WIB - Kendati Sudah Makan Korban, Namun Jalan Lintas Bukitbatu-Dumai Tak Kunjung Diperbaiki, Anggota DPRD Bilang Begini | 15:41 WIB - Heboh PBB Naik, Pemprov Riau Ingatkan Pemda Lapor Saat Buat Produk Hukum Daerah | 15:29 WIB - KNIP Anugerahi Walikota Agung Penghargaan Bergengsi Sebagai Pemimpin Muda Kolaboratif dan Inspiratif
 
Anak Menghilang Ikut Gafatar di Kalbar, Dua Keluarga di Riau Risau
Senin, 25-01-2016 - 10:08:22 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU,Riau12.com-Sudah berbulan-bulan Wahyu Eko Prasetyo (27), warga Kecamatan Sorek, Kabupaten Pelalawan meninggalkan rumah. Pemuda lajang tersebut menghilang sejak ikut Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar pertengahan 2015 silam. Sejak September ia pergi dan hingga kini tak jelas keberadaannya.

"Adik saya kabarnya ikut ke Kalimatan lewat Jambi bersama anggota Gafatar lainnya di Jambi," tutur Didik Supriyadi, abang ipar Wahyu di Pekanbaru, Senin (25/1/16).

Dituturkan Didik, bahwa adik iparnya tersebut meninggalkan rumah pada September 2015 dan terakhir mengontak keluarga pada November tahun lalu. Ketika itu, diminta agar keluarga tak menghubungi dia lagi.

"Dia bilang, kalau di tak menghubungi, berarti sehat-sehat saja. Sejak itu, tak pernah lagi kontak. HP-nya mati. Begitu juga facebooknya sudah tak aktif lagi," tutur Didik.

Kerisauan serupa juga disampaikan Murniati, warga Jalan Paus, Gang Jambu, Pekanbaru. Putranya, David Zarkasi (23) sejak 14 Agustus 2016 meninggalkan rumah. Semula Murniati tidak tahu kalau anaknya gabung Gafatar.

"Saya tahu anak saya di Kalimantan ikut Gafatar saat kru TV One memberi tahu dan saya sempat bisa bicara langsung dengan anak saya lewat televisi beberapa waktu lalu," tuturnya, Senin (25/1/16).

Setelah itu, Murniani mengaku anaknya tak pernah lagi bisa dihubungi. Ia juga tak tahu apakah anaknya masih di Kalimantan Barat atau sudah dipulangkan pemerintah bersama anggota Gafatar lainnya.

Saat ini, baik Didik maupun Murniati dan keluarganya saat berharap keluarganya bisa dipulangkan dan bisa kembali hidup normal seperti sebelumnya.

"Saya akan menerima anak saya dengan lapang dada. Saya berharap dia segera pulang," harapnya.(r12/rt)



 
Berita Lainnya :
  • Anak Menghilang Ikut Gafatar di Kalbar, Dua Keluarga di Riau Risau
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved