Bekerja Lebih Utama daripada Berpangku Tangan: Teladan Nabi Isa, Rasulullah, dan Para Salafus Shalih
Kamis, 11-09-2025 - 15:45:07 WIB
Riau12.com-JAKARTA – Islam menempatkan bekerja mencari rezeki halal sebagai bagian dari ibadah. Hal ini tercermin dari kisah-kisah para nabi, hadis Rasulullah SAW, hingga nasihat ulama dan sahabat.
Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulum ad-Din meriwayatkan sebuah peristiwa ketika Nabi Isa ‘alaihissalam bertemu seorang ahli ibadah (abid). Sang abid hanya beribadah tanpa bekerja, sementara kebutuhan hidupnya ditanggung oleh saudaranya.
Ketika ditanya, Nabi Isa bersabda, “Saudaramu itu lebih banyak ibadahnya dalam penilaian Allah SWT daripada apa yang sudah engkau lakukan.” Kisah ini menjadi pelajaran bahwa bekerja untuk menafkahi keluarga juga bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Larangan Menghalalkan Segala Cara
Rasulullah SAW pun menekankan pentingnya kesabaran dalam mencari rezeki halal. Beliau bersabda, “Janganlah karena ditundanya waktu perolehan dan hasil yang sedikit dalam mencari rezeki itu menjadikan kalian tidak sabar hingga terdorong melakukan usaha dengan cara-cara haram. Sebab, melanggar ketentuan Allah justru akan membawa dosa dan kehinaan.” (HR al-Hakim dari Ibnu Mas’ud).
Nabi Muhammad SAW juga menegaskan bahwa bekerja keras lebih mulia dibanding meminta-minta. “Seseorang yang mencari penghidupan dengan mengumpulkan kayu bakar, lalu menjualnya di pasar, jauh lebih baik daripada mengemis, baik diberi maupun tidak,” (HR Bukhari dan Muslim).
Nasihat Luqman al-Hakim dan Umar bin Khattab
Pesan serupa datang dari Luqman al-Hakim. Ia berwasiat kepada anaknya agar tetap merasa cukup dengan usaha halal, karena kemiskinan yang sesungguhnya justru datang dari lemahnya iman, kurangnya ilmu, dan hilangnya kehormatan diri.
Sementara itu, Umar bin Khattab ra. memperingatkan agar umat Islam tidak hanya berpangku tangan sambil berdoa meminta rezeki. “Ketahuilah, langit tidak akan menurunkan hujan emas maupun perak,” ujar beliau.
Bekerja sebagai Ibadah
Rangkaian teladan tersebut menegaskan bahwa bekerja mencari rezeki halal bukan hanya kewajiban duniawi, tetapi juga bernilai ibadah. Islam tidak mengajarkan umatnya untuk berpangku tangan atau bergantung pada orang lain, melainkan mendorong kerja keras, kemandirian, dan keberkahan.
Komentar Anda :