Salah Satu dari Empat Bulan Haram yang Dimuliakan, Ini 12 Amalan yang Dianjurkan Islam, Pahala Berlipat Ganda
Riau12.com - Bulan Muharam merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam ajaran Islam.
Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, sebab setiap kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya, sementara setiap dosa akan lebih berat timbangannya.
Sebagai bulan pembuka dalam kalender Hijriah, Muharam juga menjadi momentum terbaik untuk melakukan introspeksi dan memperbaiki diri. Lantas, apa saja amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Muharam?
Berikut ini 12 amalan utama yang bisa diamalkan oleh siapa saja selama bulan Muharam, yang dikutip dari berbagai sumber, Jumat (4/7/2025).
Deretan Amalan pada Bulan Muharam
1. Salat tasbih
Salat tasbih dianjurkan untuk dilaksanakan pada malam atau siang hari Asyura (10 Muharam). Ibadah ini terdiri dari empat rakaat, di mana pada setiap rakaatnya membaca tasbih sebanyak 75 kali. Salat tasbih diyakini sebagai sarana penyucian diri dan penghapus dosa.
2. Puasa sunah Muharam
Selain puasa Asyura, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa pada 1, 9 (Tasua), 10 (Asyura), 11, serta 13 hingga 15 Muharam (Ayyamul Bidh). Rasulullah SAW bersabda puasa terbaik setelah Ramadan adalah puasa di bulan Muharam (HR Muslim).
3. Doa awal tahun Hijriah
Doa awal tahun dibaca setelah salat Magrib pada malam 1 Muharam. Dalam doa ini, seseorang memohon perlindungan dari godaan setan serta memohon keberkahan untuk tahun baru yang akan dijalani.
4. Doa akhir tahun Hijriah
Doa akhir tahun dibaca menjelang Magrib pada 29 atau 30 Zulhijah. Isinya berupa permohonan ampun atas amal yang kurang sempurna selama setahun terakhir. Amalan ini juga menjadi momen refleksi diri sebelum memasuki tahun baru Islam.
5. Qiyamul lail pada malam 1 Muharam
Menghidupkan malam 1 Muharam dengan salat tahajud, membaca Al-Qur’an, zikir, dan munajat menjadi amalan yang sangat dianjurkan. Hal ini menunjukkan kesungguhan hati dalam menyambut awal tahun baru dengan ibadah dan kebaikan.
6. Zikir dan tadarus Al-Qur’an
Selama bulan Muharam, memperbanyak zikir dan membaca Al-Qur’an menjadi amalan ringan dengan pahala yang besar. Amalan ini dapat dilakukan secara pribadi maupun bersama keluarga sebagai bagian dari rutinitas ibadah harian.
7. Ziarah ulama dan menjenguk orang sakit
Meneladani akhlak Rasulullah SAW dengan menyambung tali silaturahmi kepada ulama serta menjenguk orang sakit termasuk amalan sosial yang dianjurkan pada bulan yang suci ini.
8. Mempererat silaturahmi dan bersedekah
Mengunjungi sanak saudara, memperbaiki hubungan yang sempat terputus, serta memperbanyak sedekah di bulan Muharam merupakan wujud nyata dari penguatan ukhuwah Islamiyah.
9. Mandi dan wudu sunah
Sebagian ulama menyarankan untuk melaksanakan mandi sunah pada hari Asyura sebagai bentuk penghormatan terhadap hari yang mulia tersebut. Menjaga kebersihan lahir juga menjadi cermin kesucian batin seseorang.
10. Memakai celak mata
Menggunakan celak atau itsmid pada hari Asyura merupakan sunah yang disebutkan dalam beberapa riwayat lama. Sebagian ulama mengamalkan hal ini sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan hari Asyura.
11. Memotong kuku
Menjaga kebersihan tubuh, seperti memotong kuku, merapikan rambut, dan membersihkan diri merupakan amalan yang dianjurkan, sebagai simbol kesiapan spiritual dalam menyambut bulan yang penuh kemuliaan ini.
12. Mengusap kepala anak yatim dan membaca Al-Ikhlas 1.000 kali
Salah satu keutamaan hari Asyura adalah menyayangi anak yatim. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat Islam untuk mengusap kepala mereka sebagai bentuk kasih sayang. Selain itu, beberapa ulama menganjurkan membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali sebagai zikir istimewa di hari Asyura.
Bulan Muharam adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah, memperbaiki hubungan sosial, serta membuka lembaran baru kehidupan dengan niat yang lebih baik.
Dengan niat yang tulus serta pelaksanaan yang istikamah, amalan-amalan tersebut menjadi wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt pada awal tahun baru Hijriah.(***)
Sumber: Cakaplah
Komentar Anda :