www.riau12.com
Kamis, 07-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Tinjau Makan Bergizi di SMPN 16 Pekanbaru, Wamen PANRB: Anak-anak Puas dan Semangat | 15:44 WIB - IAI Riau dan Polbeng Kolaborasi Kembangkan Kurikulum Akutansi Berbasis Digital dan MBKM | 15:41 WIB - Satgas Pangan Bergerak, Uji Mutu Beras Jadi Tameng Utama Lawan Kecurangan | 14:26 WIB - 53 Kades di Kampar yang Telah Lengser Akan Dilantik Ulang, Ini Alasannya | 14:25 WIB - Ditanya Terkait Kesiapannya Maju di Musda Golkar Mendatang, Ini Jawaban SF Hariyanto | 14:22 WIB - Bupati Suhardiman Amby Lantik Zulkarnain Sebagai Sekda Kuansing
 
Repatriasi Jadi Prioritas, 828 Koleksi Budaya Sudah Kembali ke Indonesia dari Belanda
Senin, 16-06-2025 - 10:21:25 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Belanda kembali mempererat kerja sama dalam pemulangan benda budaya bersejarah milik Indonesia. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains Belanda, Eppo Bruins, di Den Haag, Sabtu (14/6/2025).

Keduanya menegaskan pentingnya kolaborasi berkelanjutan dalam proses repatriasi artefak yang berasal dari masa kolonial. Salah satu fokus utama adalah riset asal-usul koleksi dan penyederhanaan mekanisme pengembalian.

“Kita ingin memastikan bahwa setiap benda budaya yang berasal dari Indonesia bisa kembali dengan proses yang adil dan transparan,” kata Fadli Zon.

Langkah konkret ke depan adalah penandatanganan lanjutan Technical Arrangement on Repatriation pada Juli 2025, yang akan menjadi kerangka kerja kolaborasi pemulangan benda budaya antara kedua negara.

Sejak proses repatriasi berjalan, sebanyak 828 obyek budaya telah berhasil dikembalikan ke Indonesia. Di antaranya adalah Koleksi Pita Maha dari Bali, Harta Karun Lombok, dan puluhan koleksi dari Museum Rotterdam.

Selain itu, pertemuan bilateral ini juga membahas potensi kerja sama baru dalam pemanfaatan arsip kolonial serta dukungan Belanda terhadap revitalisasi Museum Nasional Indonesia. Museum ini diharapkan menjadi pusat edukasi dan rujukan pengelolaan museum di Asia Tenggara.

Fadli Zon menegaskan bahwa kerja sama budaya seperti ini bukan hanya tentang artefak, tetapi juga tentang membangun hubungan yang berlandaskan saling menghormati sejarah dan identitas masing-masing bangsa. (***)

Sumber: Goriau



 
Berita Lainnya :
  • Repatriasi Jadi Prioritas, 828 Koleksi Budaya Sudah Kembali ke Indonesia dari Belanda
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved