Mid Semester Tak Lama Lagi, Kadisdik Minta Sekolah Kejar Ketertinggalan
Minggu, 27-09-2015 - 10:19:00 WIB
 |
Ilustrasi
|
PEKANBARU, Riau12.com - Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kamsol, minta para kepala sekolah di Riau, khususnya daerah yang terkena dampak asap akibat Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) segera mengejar ketertinggalan pelajaran karena terpaksa meliburkan anak didik selama dua pekan terakhir.
Hal itu dilakukan guna memaksimalkan belajar mengajar menjelang ujian semester yang dalam waktu tidak lama lagi akan digelar. Dengan begitu, diharapkan kemampuan siswa dalam menghadapi pelajaran akibat libur yang terpaksa dilakukan karena kabut asap tersebut tidak terlalu berpengaruh signifikan.
"Harus dicarikan solusi waktu yang tepat kapan dilakukan. Ini penting karena tidak lama lagikan ujian semester," kata Kamsol, Sabtu (26/9/15).
Sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pada saat teleconference beberapa waktu lalu bersama dirinya, Ketua PGRI serta Kadisdikbud se Riau, agar kebijakan nantinya yang akan diambil tidak boleh sifatnya membebani siswa.
Kemudian pesan berikutnya, tidak boleh memanfaatkan hari libur untuk mengisi jam kerteringgalan pejalajaran. Ada pun, total keteringgalan jam pelajaran tersebut mencapai 70 jam.
"Kitakan selama dua pekan terpaksa meliburkan siswa-siswi kita, jadi selama dua jam itu ada 70 jam. Inilah yang akan dikejar," terang Kamsol.
Karenanya menimbang apa yang telah disampaikan Mendikbud serta tetap berpegang pada moto sekolah harus menjadi taman bagi siswa-siswi maka untuk mengejar ketertinggalan tersebut harus dicari jam pelajaran atau kegiatan mana yang dipandang tidak efektif. Pada saat itulah dilakukan jam tambahan, guna mengejar ketertinggalan tersebut.
"Konsep sekolah sebagai taman tersebut maksudnya, para pelajar benar-benar merasa nyaman ketika berada di sekolah, bukan karena keterpaksaan. Makanya pak menteri terkait pengisian jam tambahan untuk mengejar ketertinggalan akibat asap itu meminta jangan sampai memberatkan siswa. Memaksimalkan boleh, tapi tetap memperhatikan psikologi anak didik," ungkap Kamsol.(r12/stc)
Komentar Anda :