Beasiswa Pemrov Riau Belum Juga Diumumkan, Guru Besar Unri Pertanyakan Komitmen Pemerintah di Sektor Pendidikan
Riau12.com-PEKANBARU – Program Beasiswa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang selama tiga tahun terakhir rutin dibuka setiap Juli, hingga pertengahan Agustus 2025 belum juga diumumkan. Kondisi ini memicu keresahan mahasiswa, yang sebagian besar menggantungkan keberlangsungan studinya pada bantuan tersebut.
Guru Besar Universitas Riau (Unri), Profesor Afrianto Daud, menilai keterlambatan ini menimbulkan pertanyaan atas konsistensi komitmen Pemprov Riau di sektor pendidikan. “Saya turut memahami dan merasakan keresahan mahasiswa. Program ini sudah menjadi harapan tahunan bagi ribuan mahasiswa Riau,” ujarnya kepada GoRiau.com, Selasa (12/8/2025) malam.
Menurut Afrianto, ada beberapa kemungkinan yang melatarbelakangi keterlambatan tersebut. Pertama, adanya hambatan administrasi dan pengambilan kebijakan, yang mungkin terkait transisi kepemimpinan pasca pelantikan gubernur baru atau proses penyesuaian anggaran yang belum rampung.
Selanjutnya menurutnya ada kemungkinan program ini dihapus untuk tahun ini. Disebabkan efisiensi atau defisit anggaran. Namun, Afrianto tetap berharap agar program beasiswa tersebut tetap berjalan dikarenakan kebutuhan utama masyarakat.
“Kalau programnya masih ada, keterlambatan ini bisa mencerminkan masalah koordinasi antarinstansi, khususnya Biro Kesra, Dinas Pendidikan, dan Badan Pengelola Keuangan Daerah. Program rutin seperti ini seharusnya sudah terjadwal dengan baik dalam sistem perencanaan tahunan,” kata Afrianto.
Gubernur Abdul Wahid sebelumnya menyatakan pendidikan sebagai salah satu dari tiga sektor prioritasnya, bersama infrastruktur jalan dan kesehatan. Afrianto menilai keterlambatan pembukaan beasiswa menjadi ujian bagi konsistensi komitmen tersebut.
“Kepercayaan publik terhadap komitmen pemerintah sedang diuji. Masyarakat menunggu bukti bahwa sektor pendidikan benar-benar menjadi prioritas yang dijalankan, bukan sekadar narasi,” ucapnya.
Afrianto mendorong Pemprov Riau untuk segera memberikan kejelasan. Ia menekankan pentingnya transparansi, mulai dari penyebab keterlambatan hingga target pembukaan program. “Komunikasi yang jelas akan mengurangi keresahan masyarakat. Jika ada revisi skema, sampaikan lebih awal agar mahasiswa bisa mempersiapkan diri,” katanya.
Ia mengingatkan, beasiswa bukan sekadar bantuan dana, melainkan simbol hadirnya negara mendukung generasi muda yang menempuh pendidikan tinggi. “Prioritas terhadap pendidikan harus tercermin dalam perencanaan yang matang, pelaksanaan tepat waktu, dan komunikasi yang terbuka,” ujar Afrianto. (***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :