www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Tinjau Makan Bergizi di SMPN 16 Pekanbaru, Wamen PANRB: Anak-anak Puas dan Semangat | 15:44 WIB - IAI Riau dan Polbeng Kolaborasi Kembangkan Kurikulum Akutansi Berbasis Digital dan MBKM | 15:41 WIB - Satgas Pangan Bergerak, Uji Mutu Beras Jadi Tameng Utama Lawan Kecurangan | 14:26 WIB - 53 Kades di Kampar yang Telah Lengser Akan Dilantik Ulang, Ini Alasannya | 14:25 WIB - Ditanya Terkait Kesiapannya Maju di Musda Golkar Mendatang, Ini Jawaban SF Hariyanto | 14:22 WIB - Bupati Suhardiman Amby Lantik Zulkarnain Sebagai Sekda Kuansing
 
Ketua Dewan Pendidikan Riau Dukung Program Kurikulum Berbasis Cinta di Madrasah
Kamis, 31-07-2025 - 13:53:47 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU -Riau12.com - Kementerian Agama telah meluncurkan kurikulum berbasis Cinta (KBC) sebagai bagian dari upaya menyusun ulang orientasi pendidikan keagamaan di Indonesia pada 24 Juli 2025 lalu.

Kurikulum ini tidak hanya berfokus pada transfer ilmu, tetapi bertujuan menanamkan nilai-nilai cinta, kebersamaan, dan tanggung jawab ekologis sejak dini, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Terkait hal itu, Ketua Dewan Pendidikan Riau Prof Dr Junaidi memberikan pengarahan dan sosialisasi kepada seluruh Kepala Sekolah Madrasah se-Pekanbaru yang berada di bawah Kemenag Kota, Rabu (30/7/2025), dengan tema “ Mewujudkan Cinta Dalam Ruh Pendidikan.”

Kegiatan dipusatkan di MAN 2 Pekanbaru jalan Diponegoro, yang diikuti hampir 40 kepala madrasah. Kegiatan dibuka oleh oleh Kabid Penmad Kanwil Provinsi Riau Dr H Jisman, turut hadir Kasi Penmad Kemenag Kota Pekanbaru Dr H Rialis M.Pd, Kepala MAN 2 Pekanbaru H Ghafardi S.Ag. M.Pd.I, ketua Komite MAN 2 Asscof Profesor Dr Nurfaisal.

Prof Dr Junaidi yang juga Rektor Unilak menjelaskan definisi kurikulum berbasis Cinta. Kurikulum berbasis Cinta dapat dikaitkan dengan beberapa teori kurikulum yang berfokus pada perkembangan sosial, emosional, dan moral murid.

Sementara tujuan kurikulum berbasis Cinta, secara keseluruhan kurikulum berbasis Cinta fokus pada pengembangan karakter, pembelajaran berbasis pengalaman, serta perhatian mendalam pada aspek sosial dan emosional.

Tujuannya melahirkan insan yang humanis, nasionalis, naturalis, toleran, dan berbasis cinta. Kurikulum ini adalah jiwa dari seluruh kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler dalam Kurikulum Nasional. Khusus di madrasah, tujuannya beririsan dengan mata pelajaran kekhasan seperti Al-Qur'an Hadist, Akidah Akhlak, Fikih, dan SKI, dimana nilai-nilai cinta akan diperkuat. Pada mata pelajaran umum, nilai-nilai cinta akan diimplementasikan melalui pembiasaan dan penguatan bagi guru pengampu.

"Kita tahu Indonesia memiliki keragaman sosial masyarakat kaya akan keragaman, budaya, agama, dan etnis, yang merupakan potensi besar untuk kemajuan dan harmoni. Namun, keragaman ini juga bisa memicu konflik sosial, agama, politik, hingga kesenjangan. Faktor kebudayaan merupakan bagian yang penting dalam pengembangan kurikulum dengan pertimbangan bahwa individu lahir tidak berbudaya, baik dalam hal kebiasaan, cita-cita, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan lain sebagainya. Semua itu dapat diperoleh individu melalui interaksi dengan lingkungan budaya, keluarga, masyarakat sekitar, dan tentu saja sekolah/lembaga Pendidikan," sebut Prof Junaidi.

“Madrasah telah sejak lama hadir di Indonesia, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka, maka kita harus pertahankan madrasah ini. Saat rapat di DPR RI, Saya menolak untuk pengahapusan kata Madrasah dalam regulasi sistem pendidikan di Indonesia. Madrasah menjadi bagian penting dalam sistem Pendidikan di Indonesia maka harus dipertahankan dan diperjuangkan karena bagian upaya untuk peningkatan kualitas pendidikan. Dan ini dapat dilihat sekolah di bawah Kemenag mampu menjadi sekolah unggulan sekolah terbaik di Indonesia, seperti MAN 2 Pekanbaru,” ujar Prof Junaidi.(***)

Sumber: Cakaplah



 
Berita Lainnya :
  • Ketua Dewan Pendidikan Riau Dukung Program Kurikulum Berbasis Cinta di Madrasah
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved