JAKARTA,Riau12.com-Penerima beasiswa identik dengan para pelajar yang pintar dan jenius. Padahal, di samping nilai akademis, terdapat beberapa hal yang juga diperhatikan oleh penyedia beasiswa.

Student Counsellor Education Promotion Department Nuffic NESO, Nyimas Dian Fitriani mengatakan, untuk lolos beasiswa bukan hanya berpegang pada prestasi akademis.

"Proses seleksi Orange Tulip Scholarship (OTS) itu tergantung pada universitas yang didaftar peserta. Kalau sudah diajukan dan tidak sesuai kriteria mereka, ya tidak akan diterima. Tapi, secara umum mereka tidak melihat prestasi akademisnya saja. Ada kualitas tertentu yang juga diperhatikan," tuturnya dalam media briefing OTS di Kantor Nuffic Neso.

Prestasi di luar akademis, tutur dia, bisa mencakup aktif berorganisasi atau bekerja di perusahaan yang punya reputasi bagus. Aspek lain yang dipertimbangkan bisa berupa isi dari esai motivasi.

Pendapat tersebut diperkuat oleh alumni OTS 2014, Archi Swasti. Cewek yang melanjutkan studinya di University of Amsterdam (UVA) itu mengaku, bukan termasuk anak yang punya segudang prestasi. Menurut dia, saat di kampus IPK yang diperoleh juga biasa saja.

"Jadi enggak tahu juga kok bisa dapat, mungkin hoki juga. Soalnya keputusan benar-benar dari universitas yang dituju. Kalau Neso hanya menyalurkan," pungkasnya.(r12/okz)