Ngobrol Pintai AI dan Pendidikan,NSekretaris Disdik Riau Sampaikan dihadapan Ratusan Guru Untuk Tak Bertuhan Pada AI
Riau12.com- PEKANBARU - Seorang guru sekarang tidak cukup hanya memastikan siswa jadi orang pintar. Tapi, guru harus mampu mendorong siswanya berkomunikasi dengan baik, punya soft skill hingga mampu berkolaborasi.
Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dr Arden Simeru, M.Kom saat menyampaikan materi pada Ngobrol Pintar AI dan Pendidikan yang ditaja PT Telkom Indonesia berkolaborasi dengan Tribun Pekanbaru di Hotel Furaya Pekanbaru, Jumat (25/7/2025).
Ditambahkan dia, guru juga harus mampu memastikan informasi yang tersebar di dunia internet itu benar. Kemudian, harus mampu memastikan karakter anak didik sesuai dengan norma yang berlaku.
"Sentuhan seorang guru tetap sangat penting," ujar Arden.
Meski demikian, Arden memastikan teknologi dan AI sangat penting di dunia pendidikan. Dimana, AI membuat ruang belajar kini tak terbatas ruang dan waktu. Lalu, dengan teknologi AI, banyak kerjaan guru semakin dimudahkan.
"AI penting bagi guru. Namun, jangan bertuhan kepada AI. Tapi manfaatkan AI secara maksimal sebagai tools atau alat untuk mempercepat dan mempermudah pembelajaran di sekolah," ungkap Arden.
Guru, tuturnya, perlu memahami bagaimana AI dapat digunakan untuk personalisasi pembelajaran, otomatisasi tugas administrasi, analisis kinerja siswa dan pengembangan konten.
Di samping itu, bisa juga untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan, mengembangkan keterampilan baru, mempersiapkan siswa untuk masa depan hingga mencegah penyalahgunaan.
Arden juga memaparkan sikap guru profesional menghadapi fenomena AI.
Dimana, mereka harus proaktif, adaptif dan etis. Guru harus menghadapi AI dengan jadi pembelajar sepanjang hayat.
"Guru harus memiliki keinginan kuat untuk terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi baru, termasuk AI," kata dia.
Lalu, guru harus inovatif dan eksperimental. Kritis dan reflektif, etis dan bertanggung jawab.
"Ajarkan dan tanamkan pada siswa agar etis dan bertanggung jawab saat menggunakan teknologi. Begitulah harusnya seorang guru untuk memastikan karakter anak semakin bagus," ujar Arden.
Kemudian, guru harus mampu bersikap kolaboratif dan berfokus pada kemanusiaan.
Arden juga memaparkan prinsip penggunaan AI bagi guru dalam pembelajaran. Di antaranya, harus berpusat pada manusia. AI, kata dia, harus dipakai untuk mendukung dan memperkuat peran guru, bukan menggantikannya.
"Fokus utama pada kebutuhan dan perkembangan siswa," katanya.
Prinsip lainnya, guru mesti mampu menjaga transparansi dan penjelasan, menjaga keadilan dan kesetaraan, memastikan privasi dan keamanan data, akuntabilitas dan sebagainya.
Arden juga memaparkan integrasi AI ke dalam pembelajaran dapat dilihat melalui beberapa kerangka teori.
Di antaranya model SAMR (substitution, augmentation, modification, redefinition). Ada juga teori Konstruktivisme, teori kognitif dan pembelajaran adaptif.
AI, terangnya, memiliki potensi besar untuk berfungsi sebagai asisten virtual yang sangat membantu guru dalam berbagai tugas. Membebaskan waktu guru untuk fokus pada interaksi yang lebih bermakna dengan siswa.
Seperti mengotomatisasi tugas administratif (penilaian otomatis, penjadwalan, manajemen absensi). Lalu, dapat mempersonalisasi pembelajaran, umpan balik instan, analisis data pembelajaran hingga pembuatan konten.(***)
Sumber: Tribunpekanbaru
Komentar Anda :