Riau12.com-PEKANBARU – Akademisi sekaligus pengamat pendidikan, Afrianto Daud, menilai kebijakan Gubernur Riau, Abdul Wahid, dalam menggratiskan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan seragam bagi siswa SMA dan SMK sebagai langkah positif. Namun, ia mengingatkan bahwa masih banyak tantangan besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Riau.
"Kebijakan ini bisa meringankan beban ekonomi keluarga kurang mampu dan menunjukkan komitmen pemerintah dalam memprioritaskan pendidikan. Tapi, kita juga harus melihat persoalan yang lebih luas, seperti akses pendidikan, kualitas pengajaran, dan infrastruktur sekolah," ujar Afrianto kepada GoRiau.com, Selasa (4/3/2025).
Ia menyoroti angka partisipasi sekolah di Riau yang masih tertinggal dibandingkan provinsi lain di Sumatra. Saat ini, angka partisipasi sekolah di Riau baru mencapai 79 persen, lebih rendah dibandingkan Aceh, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau yang rata-rata di atas 80 persen. Menurutnya, masih banyak anak-anak di daerah terpencil yang kesulitan melanjutkan pendidikan karena keterbatasan fasilitas dan ekonomi.
Selain itu, kondisi infrastruktur sekolah di Riau masih jauh dari ideal. Banyak sekolah tidak memiliki ruang kelas yang layak, laboratorium yang memadai, serta akses internet yang terbatas. "Padahal, ini sangat penting untuk mendukung pembelajaran di era digital," tambahnya.
Afrianto juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas tenaga pengajar. Menurutnya, pelatihan dan pengembangan profesionalisme guru harus menjadi prioritas agar kualitas pendidikan di Riau semakin baik. "Kita perlu memastikan bahwa guru-guru di Riau memiliki kompetensi yang mumpuni agar bisa memberikan pendidikan terbaik bagi siswa," jelasnya.
Persiapan siswa menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi juga masih menjadi kendala. Minimnya bimbingan akademik dan keterbatasan akses terhadap sumber belajar berkualitas membuat siswa Riau sulit bersaing di tingkat nasional. "Banyak siswa kita yang kesulitan lolos ke perguruan tinggi favorit karena kurangnya bimbingan dan akses materi belajar yang baik," katanya.
Afrianto mendorong Pemerintah Provinsi Riau untuk merancang kebijakan pendidikan yang lebih komprehensif dan berorientasi jangka panjang. Ia menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal akses, tetapi juga kualitas. "Seragam dan LKS gratis memang membantu, tetapi itu belum cukup. Pemerintah perlu memperkuat kapasitas sekolah, meningkatkan kualitas guru, dan memastikan semua anak mendapatkan pendidikan berkualitas," ujarnya.
Afrianto berharap pemerintah benar-benar serius dalam membangun sistem pendidikan yang bisa mencetak generasi unggul dan siap bersaing. "Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Kita harus memastikan bahwa proses belajar mengajar di dalam kelas benar-benar membentuk generasi yang unggul," pungkasnya.(***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :